Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menanggapi sikap Partai Gerindra yang menunggu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan calon Wakil Presiden (Cawapres), Wakil Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menilai hal itu merupakan strategi partai tersebut.
Ia menjelaskan bahwa partainya sebagai koalisi pemerintah dan pendukung Jokowi pada pilpres mendatang, tidak ingin terpengaruh.
Meskipun Gerindra masih merahasiakan siapa Capres dan Cawapres yang akan diusung, lantaran menunggu Cawapres yang dipasangkan dengan Jokowi.
Menurutnya, tidak masalah jika Gerindra memiliki sikap seperti itu, namun tentunya ia menegaskan agar tidak ada pihak yang saling menjatuhkan, termasuk Gerindra.
"Ya itu strategi mereka (Gerindra) dan kita tidak mau larut dan terpengaruh, silakan saja berstrategi, tapi tidak saling menjatuhkan," ujar Baidowi, dalam pesan singkatnya kepada Tribunnews, Kamis (29/3/2018).
Anggota Komisi II DPR RI itu pun tetap menekankan bahwa partainya sabar menunggu Jokowi mengumumkan Cawapresnya.
"Bagi kami koalisi pak Jokowi, siapapun Cawapresnya, menjadi domain Jokowi (untuk menentukan)," tegas Baidowi.
PPP hanya bisa memberikan masukan dengan memberikan sejumlah kriteria Cawapres yang dinilai cocok dipasangkan dengan Jokowi.
Oleh karena itu, kata Baidowi, PPP sebagai partai pendukung Jokowi saat ini juga menunggu manuver yang akan dilakukan oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang digadang-gadang akan kembali menjadi rival Jokowi dalam perebutan kursi RI 1.
"Kami hanya bisa menyampaikan kriteria, kita tunggu saja manuver dari pak Prabowo seperti apa," jelas Baidowi.
Kendati demikian, ia menganggap sikap 'menunggu Cawapres Jokowi' bukan merupakan suatu keharusan bagi Gerindra dalam menentukan Cawapres yang akan diusung.
"Toh tidak ada keharusan (bagi Gerindra) menentukan Cawapres (tapi) menunggu langkah Jokowi," kata Baidowi.