Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berdasarkan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan bahwa kegiatan Badan Narkotika Nasional (BNN) belum mampu mengungkap jaringan kejahatan narkotika secara efektif.
Hal tersebut tertuang dalam buku Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II-2017 yang merupakan hasil pemantauan BPK pada Kementerian/Lembaga, Daerah, BUMN dan BUMD. Buku ini dirilis di kantor BPK, Pejompongan, Jakarta Pusat, Rabu (4/4/2018).
"Hasil pemeriksaan BPK atas pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba pada BNN mengungkapkan 13 temuan uang memuat 13 permasalahan ketidakefektifan," tulis Laporan IHPS 2017 tersebut.
Berdasarkan pemeriksaan BPK, diketahui jumlah penyidik BNN belum memadai. Selain itu, masih terdapat pegawai yang menjadi penyidik namun belum ditetapkan dengan Keputusan Kepala BNN.
Permasalahan lain adalah kegiatan pemberantasan narkoba dilaksanakan berdasarkan kebiasaan yang sudah berjalan dan saling mengisi antara fungsi Direktorat.
"Ketidakefektifan pemberantasan juga karwna terdapat tumpang tindih peran dan fungsi antardirektorat," papar
Laporan IHPS 2017 tersebut.
Akibatnya implementasi kegiatan pemberantasan narkoba pada BNN khususnya BNNP dan BNNK belum sepenuhnya mampu mengungkapkan jaringan peredaran narkoba secara efektif dan masih terdapat kasuistik.
BPK telat memberikan rekomendasi kepada Kepala BNN agar menetapkan alur bisnis dan SOP dalam kegiatan pemberantasan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
--