TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut opini Prabowo Subianto meniru strategi Donald Trump untuk memenangkan Pilpres 2019 adalah sebuah pandangan keliru.
Fadli membantah bahwa Prabowo Subianto dalam beberapa pidato terakhirnya menebar ketakutan dan pesimisme ke masyarakat.
“Saya rasa itu pandang keliru ya, apa yang disampaikan Pak Prabowo adalah kenyataan yang didukung basis data dan fakta, buktinya ungkapan beliau itu mendapat respon yang tinggi dari masyarakat,” ujar Fadli Zon di Kompleks DPR RI Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (5/4/2018).
Baca: Gaya Prabowo Mirip Dengan Gaya Donald Trump Saat Pilpres
Menurut Fadli, ada perbedaan mencolok antara strategi Trump dan ungkapan dari Prabowo yang disebut meniru Presiden Amerika Serikat itu.
Untuk memenangkan pemilu Amerika Serikat, Fadli Zon mengatakan Trump menebarkan isu SARA, imigrasi, penghinaan kepada pihak lain, dan sebagainya.
“Sementara Pak Prabowo menyampaikan tentang ketimpangan, kemiskinan, penguasaan aset, gini ratio, dan sebagainya. Mungkin isu itu dihembuskan pihak yang khawatir karena setelah sekian lama bicara, pidato Pak Prabowo mendapat sambutan luas dari masyarakat,” pungkasnya.
Pidato Prabowo Subianto di daerah memang beberapa kali memantik kontroversi.
Yang pertama Prabowo pernah mengatakan potensi Indonesia bubar di tahun 2030.
Kemudian pada 31 Maret 2018 di Cikampek, Prabowo mengatakan banyak elit politik Indonesia sekarang yang bermental maling.