TRIBUNNEWS.COM, UNGARAN - Pelaksanaan acara puncak Hari Air sedunia (HAD) ke-26 yang dipusatkan di Bukit Cinta, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Sabtu (7/4/2018) siang molor dari jadwal awal.
Hal ini disebabkan sejumlah perahu yang ditumpangi para pejabat, termasuk Bupati Semarang Mundjirin dan para aktivis lingkungan yang tergabung dalam Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GN-KPA) terjebak di "lautan" eceng gondok di tengah-tengah danau Rawapening.
Baca: Kerugian Akibat Kecelakaan KA Sancaka VS Truk Trailer Lebih dari Rp 1 Miliar
"Masih 10 perahu yang terjebak di sana, tadi banyak yang ibu-ibunya," kata Sekretaris Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Muhammad Arsyadi dalam sambutanya.
Berdasarkan catatan panitia, Dirjen SDA Kementerian PUPR Imam Santoso beserta rombongan bertolak dari Dermaga Sumurup, Kecamatan Bawen pukul 07.00.
Mereka menumpangi 22 perahu, termasuk di dalamnya dua perahu yang diperuntukkan para pewarta. Selanjutnya, rombongan menebar benih ikan dan pemasangan patok sebagai batas danau Rawapening secara simbolis.
Namun, saat akan keluar dari tengah danau, perahu yang ditumpangi para pejabat terhambat "lautan" eceng gondok.
"Mungkin motorisnya belum biasa. Kalau perahu yang saya tumpangi kebetulan motorisnya memang asli orang Bukit Cinta, yang lain kebanyakan dari Asinan," katanya.
Dibantu petugas BPBD Kabupaten Semarang, satu persatu perahu bisa keluar dari jebakan eceng gondok.
Dalam sambutannya, Dirjen Imam menceritakan, dirinya yang satu perahu dengan Bupati Mundjirin terjebak selama 30 menit di tengah eceng gondok Rawapening. Imam mengatakan, hal ini sebagai pembelajaran untuk bisa mengatasi eceng gondok.
Ia mengakui lebatnya eceng gondok yang mengakar hingga ke dasar danau menjadi persoalan yang harus dipecahkan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perahu Rombongan Bupati Semarang Sempat Terjebak di "Lautan" Eceng Gondok Rawapening", https://regional.kompas.com/read/2018/04/07/19430171/perahu-rombongan-bupati-semarang-sempat-terjebak-di-lautan-eceng-gondok.