Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu akan diblokirnya Facebook lantaran bocornya data sejuta pengguna jejaring sosial tersebut di Indonesia kepada Cambridge Analytica, hingha saat ini menimbulkan pro dan kontra.
Seperti yang disampaikan Anggota Komisi I DPR RI, Charles Honoris yang mengaku parlemen tidak ingin gegabah dalam menanggapi rencana penutupan akses tersebut.
Baca: Isyarat Airlangga soal Partai Berwarna Biru yang Bakal Ikut Dukung Jokowi, Demokrat?
Menurutnya, masyarakat masih membutuhkan jejaring sosial itu sehingga DPR tidak ingin asal menutup akses penggunaan Facebook di tanah air.
"Kami tidak mau gegabah untuk menutup akses Facebook, karena manfaatnya saat ini masih banyak dirasakan masyarakat, ini manfaat Facebook," ujar Charles, di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (9/4/2018).
Kendati Facebook sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia, namun politisi PDI Perjuangan itu menekankan bahwa pihaknya tidak ingin kebocoran data pengguna itu terulang kembali.
"Cuma kami ingin kejadian seperti kemarin tidak terulang," kata Charles.
Baca: Bamsoet Nilai Blokir Facebook Bukan Solusi yang Baik
Sebelumnya, Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki kebocoran jumlah data pengguna terbesar.
Sementara secara total, sekira 80 juta data pengguna di berbagai negara diduga mengalami kebocoran.