Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Roem Kono mengapresiasi kinerja Badan Urusan Logistik (Bulog) Gorontalo.
Pasalnya, selain stok dan kondisi beras yang cukup baik, Bulog juga mampu menyerap dan membeli harga beras dari petani lokal di atas harga yang ditetapkan dalam Instruksi Presiden (Inpres).
“Saya lihat kondisi beras di gedung Bulog ini cukup baik kondisinya. Begitu juga dengan jumlah atau stok beras untuk beberapa bulan ke depan, terutama menjelang bulan puasa juga tergolong aman. Bahkan sebagaimana yang dikatakan Direktur Bulog, menjelang bulan Ramadhan juga akan melakukan stabilisasi harga pangan lewat pasar murah dan sebagainya. Saya apresiasi semua hal itu,” ujar Roem usai meninjau Gudang Bulog Gorontalo, beberapa waktu lalu.
Tidak hanya itu, politisi Fraksi Partai Golkar ini juga mengapresiasi Bulog Gorontalo yang mampu menyerap beras atau padi dari petani lokal dengan harga di atas harga yang ditentukan dalam Inpres.
Diketahui, Bulog Gorontalo telah membeli beras petani sebesar Rp8.030 per kilogramnya. Harga ini di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan dalam Inpres, yakni sebesar Rp7.300 per kilogramnya. Begitupun dengan harga jagung yang saat ini juga sudah mencapai Rp3.150 per kilogramnya.
“Artinya, Bulog Gorontalo juga mampu bersaing dengan harga yang ditawarkan pihak swasta. Saya berterimakasih sekaligus mengapresiasi. Hal ini tentu yang sangat baik untuk meningkatkan kesejahteraan petani lokal. Sekaligus meningkatkan daya serap Bulog atas produksi petani lokal. Jangan sampai jumlah produksi dibanggakan, tapi kesejahteraan petani diabaikan,” papar Roem.
Pada kesempatan itu, Roem juga didampingi oleh Direktur Komersial Bulog, Tri Wahyudi Saleh yang mengatakan bahwa hingga saat ini stok beras Bulog Gorontalo sejumlah 100 ton.
Angka tersebut menurutnya dalam kondisi aman sampai tiga bulan ke depan. Beras-beras tersebut merupakan beras hasil penyerapan bulog dari produksi petani lokal.
“Stok beras di Gudang Bulog cukup aman untuk tiga bulan ke depan, yakni sebanyak 100 ton. Bahkan pada bulan Juni mendatang, petani Gorontalo juga akan masuk masa panen. Dan menjelang bulan Ramadhan nanti, kami juga akan siap melakukan stabilisasi harga pangan dengan melakukan operasi pasar, pasar murah dan Bantuan Sosial Beras Sejahtera (Bansos Rastra). Sehingga kenaikan harga bahan pokok makanan sebagaimana yang terjadi setiap menjelang bulan suci Ramadhan diharapakan tidak akan terjadi,” pungkas Tri. (*)