News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Akun Facebook Dibajak

Facebook Tanggapi SP 2 Pemerintah Indonesia

Penulis: Rizal Bomantama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menkominfo Rudiantara usai menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (11/4/2018).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menkominfo Rudiantara menjelaskan pihaknya telah menerima surat balasan dari Facebook setelah Kemenkominfo beberapa waktu lalu memberi Surat Peringatan 2 (SP II) soal pencurian data pengguna aplikasi jejaring sosial Facebook.

Rudiantara sendiri mengaku belum membaca secara detail isi surat tanggapan itu.

“Semalam saya sudah terima tapi belum saya baca karena baru pulang dari Bali. Teguran kami layangkan karena ada hal yang dilanggar dalam Permen Kominfo Tahun 2016 tentang perlindungan data pribadi.”

“Satu sanksi administrasi, lalu teguran tertulis, teguran lisan, hingga penghentian aktivitas sementara. Surat teguran boleh dikirimkan dua kali,” ujarnya usai mengikuti rapat dengar pendapat di Komisi I DPR RI Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (11/4/2018).

Baca: Bek Liverpool Bilang Timnya Bisa Jadi Finalis Liga Champions Asalkan Tidak Bertemu Real Madrid

Rudiantara juga mengungkapkan bahwa Cambridge Analytica (CA) pihak yang melakukan pencurian data pribadi untuk kepentingan pemenangan Donald Trump di Pilpres AS 2016 sebenarnya sudah dilarang untuk menerima data pribadi.

Namun menurut Rudiantara hanya CA yang dijembatani oleh Facebook untuk dapat menggunakan data pribadi.

Rudiantara tegas mendesak pihak Facebook Indonesia untuk memberikan data CA dan data-data pribadi terutama milik warga Indonesia yang dicuri oleh CA.

“Kami minta data untuk segera disampaikan, siapa mereka, di mana, dan bentuknya apa. Kami belum memiliki rinciannya,” pungkas Rudiantara.

Baca: Jefri Nichol Diam-diam Beri Pemulung Uang Rp 2 Juta, Ini Reaksi Sang Bunda Saat Mengetahuinya

Facebook sebelumnya telah merilis ada 87 juta data akun yang dimanfaatkan oleh Cambridge Analityca, yaitu konsultan politik yang berperan dalam kemenangan Donald Trump di Pilpres Amerika Serikat 2016.

Dari 87 juta data akun, 70,6 akun di antaranya milik warga Amerika sementara satu juta di antaranya milik warga Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini