News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

'Pancasila di Zamanku', Membumikan Nilai Pancasila kepada Generasi Muda di Mataram

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lebih dari 10 ribu mahasiswa hadiri Road to Campus 'Pancasila di Zamanku' di Mataram.

TRIBUNNEWS.COM, MATARAM – Di era keterbukaan informasi seperti sekarang, nilai-nilai Pancasila seolah makin tenggelam dengan hingar bingarnya dunia anak muda milenial.

Generasi muda menghadapi tantangan semakin kehilangan akar identitas kebangsaan dan jauh dari nilai-nilai budaya yang luhur.

Oleh karena itu, nilai-nilai kearifan Pancasila dipandang perlu dibumikan kembali di tengah-tengah kaum muda untuk menguatkan kembali wawasan kebangsaan.

Hal ini menjadi pembahasan dalam talkshow bertajuk “Pancasila di Zamanku” yang diselenggarakan oleh Bakti Pendidikan Djarum Foundation bekerjasama dengan Universitas Mataram (UNRAM) dan Solidaritas Anak Bangsa (SABANG) di Lapangan Atletik Universitas Mataram, NTB, pada Sabtu (7/3/2018).

Hadir sejumlah pembicara yakni pakar hukum tata negara yang juga mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mohammad Mahfud MD, pemerhati sosial dan pegiat di Wahid Institute, Inayah Wulandari Wahid, dan aktor film Reza Rahadian.

Dipandu oleh jurnalis senior Rosiana Silalahi, talkshow ini diikuti tak kurang dari 10.000 mahasiswa yang datang dari berbagai jurusan di Universitas Mataram.

Reza Rahadian bersama Mahfud MD, Inayah Wulandari Wahid, dan Rosiana Silalahi berdialog tentang Pancasila dengan 10 ribu mahasiswa di Mataram.

Menurut Mahfud MD, Pancasila merupakan pijakan paling utama dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat, terlebih generasi muda yang lebih dekat dengan tren komunikasi global.

Menurut Mahfud, terjaganya persatuan bangsa Indonesia hanya bisa terwujud selama Pancasila masih menjadi landasannya.

"Pancasila menjadi kesadaran filsafat hukum dan sumber kesadaran berbangsa dan bernegara. Pancasila itu ideologi yang mempersatukan,” terang Profesor Hukum Tata Negara di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini.

Baca: Terkuak Usai Ujian Nasional, Siswi SMA Tangerang Jual Diri: Kehidupan Pribadi Saya Hancur

Ia mengingatkan kembali tentang potensi perpecahan jika generasi muda saat ini tidak lagi merefleksikan Pancasila dalam kehidupan bersosialisasi mereka sehari-hari.

“Radikalisme harus kita tangkal dengan Pancasila sebagai ideologi pemersatu ikatan kita sebagai bangsa Indonesia," ujar Mahfud.

Hal senada diungkap Inayah Wahid. Putri bungsu Presiden Indonesia ke empat KH Abdurrahman Wahid ini mengatakan Pancasila adalah perangkat nilai yang menjadi panduan Bangsa Indonesia untuk meraih kondisi negara yang dicita-citakan.

Tanpa Pancasila, bangsa ini akan kehilangan identitas dan jati diri, terlebih kaum mudanya.

“Kita perlu menerjemahkan nilai-nilai Pancasila dalam praktik sehari-hari. Bantu generasi muda untuk memahami apa sebenarnya Pancasila, mengapa penting untuk menghidupi Pancasila, sehingga akan terbangun rasa memiliki,” ujar Inayah.

Sementara itu aktor film Reza Rahadian menyoroti tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila sebagai pemersatu keberagaman suku, agama, dan kebudayaan yang dimiliki Indonesia.

Sebagai seniman, pria bernama lengkap Reza Rahadian Matulessy ini memandang keanekaragaman yang dimiliki Indonesia sebagai kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan.

“Tuhan sudah memberikan anugerah kepada Indonesia berupa kekayaan alam dan aneka ragam suku dan budaya. Sebagai generasi muda, ini yang harus kita jaga. Caranya bagaimana, contoh sederhana adalah menanamkan rasa cinta dan menghargai perbedaan,” tutur aktor berdarah Maluku ini.  

Tumbuh di lingkungan keluarga yang majemuk, Reza sejak kecil terbiasa menghargai perbedaan. Ia bersyukur hidup dalam keluarga yang menjunjung toleransi meski berbeda keyakinan.

“Toleransi telah menjadi bagian dalam hidup saya. Dengan saling menghormati dan menghargai, seperti nilai-nilai yang tertuang dalam Pancasila, kita bisa hidup dalam kedamaian,” terangnya.

Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation Laksmi Lestari mengatakan, tema Pancasila harus terus digiatkan kepada generasi muda saat ini. 

Derasnya arus informasi saat ini bisa menjadi ancaman jika tidak dibentengi Pancasila sebagai landasan.

“Kami mendorong kaum muda agar menguatkan wawasan kebangsaan, bersikap dan bersuara dengan kuat tentang pentingnya mengokohkan keutuhan Indoesia. Kesadaran akan makna dan hakekat bangsa dan kebangsaan juga dasar kepercayaan diri dan rasa hormat diri sebagai bagian dari bangsa yang mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia,” kata Laksmi.

Ia juga mendorong peranan kaum muda di Mataram dan NTB pada umumnya untuk mengembangkan anugerah potensi sumber daya alam yang dimilikinya.

Generasi muda perlu visi yang kuat untuk menjaga dan memberdayakan kekayaan alamnya, khususnya di Indonesia Timur.

“Untuk itu, saatnya anak-anak muda di Mataram untuk mengembangkan bekal diri dengan pencapaian akademik (hard skills) yang diperoleh di kampus yang disertai pengembangan wawasan keterampilan lunak (soft skills). Tujuannya, agar mereka di kemudian hari menjadi manusia yang cakap secara inteligensi dan emosional dan siap berkarya nyata menjaga keutuhan bangsa,” kata Laksmi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini