TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan mengungkapkan kekecewaannya kepada polisi yang belum mampu mengungkap sosok yang melakukan penyerangan terhadap dirinya.
Padahal penyerangan itu telah setahun berlalu.
"Saya ingin menyampaikan bahwa ini tidak boleh dianggap sepele. Tidak boleh dibiarkan, dan saya juga kecewa dengan proses pengungkapan yang sampai sekarang belum juga diungkap," ujar Novel Baswedan di Gedung KPK, Jln Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (11/4/2018).
Dirinya bahkan menilai pihak kepolisian enggan untuk mengungkapkan penyiraman air keras terhadap dirinya.
"Saya sudah menyampaikan sejak awal bahkan seingat saya 5 bulan setelah saya di Singapura, saya menyampaikan bahwa saya meyakini ini tidak akan diungkap. Apakah itu merupakan keengganan atau memang ada suatu kesengajaan, saya tidak tahu," tegas Novel.
Baca: Mabes Polri Sebut Pembentukan TGPF Novel Tidak Akan Optimal
Seperti diketahui, pada hari ini kasus Novel genap berumur satu tahun.
Namun pihak kepolisian belum juga bisa mengungkap sosok yang melakukan penyerangan terhadap Novel.
Novel diserang usai menunaikan solat subuh di Masjid dekat rumahnya, Jln Pegangsaan, Jakarta Utara.