Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus kebocoran data pribadi di situ jejaring sosial Facebook membuat Menkominfo Rudiantara mengimbau masyarakat untuk menggunakan aplikasi buatan dalam negeri.
Hal itu disampaikannya lantaran sebanyak 87 juta data pengguna Facebook dimanfaatkan konsultan politik Cambridge Analytic (CA) di Amerika Serikat yang dituding digunakan untuk memenangkan Presiden Amerika Serikat saat ini yakni Donald Trump.
Baca: Menteri BUMN dan Jaksa Agung Apresiasi Mal Pelayanan Publik Batam
Satu juta di antara data pengguna yang bocor ke CA itu di antaranya adalah milik warga Indonesia.
“Ya itu resikonya gunakan aplikasi luar negeri, konsekuensinya hati-hati. Kenapa tidak pakai media sosial nasional atau aplikasi dalam negeri saja,” ungkapnya usai rapat dengar pendapat di Komisi I DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (11/4/2018).
Selain itu Rudiantara mengulangi lagi kultwit yang disampaikannya melalui aplikasi Twitter.
Ia menyampaikan perlunya gerakan “puasa medsos” yaitu aktivitas menggunakan medsos jika tidak diperlukan sekali.
“Kemarin saya sampaikan “puasa medsos” lah sekali-kali. Kalau tidak perlu, media sosial tak usah digunakan,” pungkasnya.
Baca: Menkominfo: Saya Tak Mau CA Acak-acak Indonesia melalui FB Seperti di Rohingya
Menkominfo Rudiantara menjelaskan pihaknya telah menerima surat balasan dari Facebook setelah Kemenkominfo beberapa waktu lalu memberi surat peringatan kedua (SP II) soal pencurian data pengguna aplikasi jejaring sosial Facebook.