Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PPP, Romahurmuziy, bahwa konstituen partainya menginginkan sosok presiden yang berasal dari golongan ulama.
Namun Romy menilai jika hal tersebut tidak terwujud, setidaknya pemimpin yang dipilih dekat dengan ulama.
Baca: Ya, Tuhan, ini bencana mengerikan: Belasan anggota tim hoki es tewas akibat kecelakaan
"Tentu kita akan lebih senang kalau lihat presiden kita baca quran, seorang ulama, takut kepada Allah dan rasulnya, memahami hukum syariat, memiliki jiwa ulama. Kalau bukan ulama paling tidak medengarkan ulama," jelas Romy di di Hotel Patrajasa, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (13/4/2018).
Menurutnya, hal tersebut yang mendasari Romy mengusulkan kepada Joko Widodo untuk mendekatkan diri kepada ulama dan pondok pesantren.
Romy menilai kelompok ulama lebih memberikan usulan yang bermanfaat, tidak seperti politikus yang kadang bersikap pragmatis.
Baca: Aplikasi Pemesanan Buka Dapur Gelap yang Hanya Layani Online
"Itulah kenapa PPP sampaikan ke Pak Jokowi banyak masuk pesantren untuk mendengarkan basis-basis ulama karena mereka tidak punya motif. Kalau ke politisi punya motif, pasti ulama akan menghasilkan anjuran yang bermanfaat," ungkap Romy.
Anggota DPR RI tersebut mengatakan pemerintahan Jokowi sangat dekat dengan ulama.
"Kalau pak Jokowi banyak keliling ponpes itu juga ikhtiar beliau mendekat ke ulama. Baru 72 tahun Indonesia merdeka, Hari Santri disahkan baru ada pak Jokowi," jelas Romy.
Seperti diketahui, Jokowi dalam beberapa kesempatan melakukan kunjungan ke sejumlah pondok pesantren.
Romy sempat mendampingi Jokowi menghadiri Haul Majemuk Masyayikh di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur.