Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) meluncurkan program Akademi Antikorupsi yang merupakan belajar berbasis elektronik.
Peluncuran Akademi Antikorupsi dilaksanakan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jln Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (19/4/2018).
Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, dan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Baca: Polri Sebut Pihak Facebook Lamban dalam Merespon Konten Negatif
Adanya Akademi Antikorupsi diharapkan dapat menjadi media belajar bagi semua pihak terutama aktivis dan masyarakat mengenai korupsi dan cara memberantasnya.
Menurut Koordinator ICW, Adnan Topan Husodo, dengan menggunakan teknologi informasi, diharapkan program ini dapat menjangkau seluruh elemen masyarakat. Terutama mengenai pendidikan Antikorupsi.
"Akademi Antikorupsi merupakan upaya ICW konsep pendidikan yang bisa diakses semua orang," ujar Adnan dalam sambutannya di Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (19/4/2018).
Menurut Adnan, pelatihan ini tidak seperti pelatihan sebelumnya yang mengandalkan pertemuan tatap muka.
Sebelumnya, ICW memiliki Sekokah Antikorupsi yang menyasar anak muda di bawah 25 tahun.
Baca: DPR RI Surati Pemerintah Terkait Pembangunan Gedung Baru di Kompleks Parlemen
"Cara kami ini untuk merespon perkembangan teknologi. Pendekatan pembelajaran yang efektif, Antikorupsi juga bisa dengan teknologi yang kian maju," jelas Adnan.
Dalam tahun pertama ini, Akademi Antikorupsi menawarkan enam mata kuliah, yaitu Pengantar Korupsi untuk Remaja, Pengantar Korupsi untuk Mahasiswa/Dewasa, Pedadogi Kritis dah Pendidikan Antikorupsi, Sosiologi Korupsi, Pengantar Hukum Korupsi, serta Korupsi dan Kemiskinan.
Kuliah diberikan oleh para aktivis antikorupsi serta dosen tamu dari kalangan akademisi maupun praktisi dalam pemberantasan korupsi.