TRIBUNNEWS.COM -- Dalam pengarahan singkat terkait progres persiapan Annual Meeting IMF-World Bank Oktober 2018 yang akan diselenggarakan di Bali, Menko Luhut menyatakan persiapan sudah 67%.
Pertemuan yang dipimpin oleh Managing Director IMF Christine Lagarde ditegaskan oleh Menko Luhut bahwa beberapa tugas utama telah hampir selesai, termasuk persiapan pada infrastruktur dan fasilitas Teknologi Informasi (TI), prosedur visa, proses pengiriman, dan rencana medis.
Sementara beberapa tugas utama masih pada tahap awal karena proses pengadaan yang akan dijadwalkan lebih dekat ke tahap implementasi, seperti sumber daya manusia, audio visual, dan proses pendaftaran.
Pertemuan Tahunan ini nantinya akan terkonsentrasi di daerah Nusa Dua, yang terletak di bagian paling selatan Pulau Bali berjarak sekitar 30 menit berkendara dari bandara internasional Ngurah Rai Bali. "Bagi sebagian dari Anda yang mungkin penasaran, tempat ini berjarak sekitar 100 kilometer dari Gunung Agung, yang terletak di bagian Timur Laut Bali Pulau," ujar Menko Luhut dalam briefing yang diselenggarakan di kantor pusat IMF.
Menko Luhut didampingi Menkominfo Rudiantara, Menkeu Sri Mulyani menambahkan untuk mendukung kegiatan ini telah mendapatkan kontrak dengan 21 hotel, membuka lebih dari empat ribu kamar untuk delegasi resmi, 89 tempat untuk ruang pertemuan, hampir enam ratus ruang kantor, dan 55 pusat bisnis.
Untuk masalah transportasi Indonesia akan menyediakan sedan untuk IMF – World Bank dari 189 negara anggota. Akan ada pengaturan khusus dari kantor Presiden untuk Kepala Pemerintahan dan Kepala Negara yang kebetulan menghadiri Pertemuan Tahunan.
Sedangkan delegasi lainnya, akan disediakan sekitar 250 bus yang akan digunakan sebagai angkutan antar tempat dan tempat penting selama Pertemuan Tahunan. Untuk keamanan, semua kendaraan yang memasuki daerah Nusa Dua akan diminta stiker khusus. Hal ini untuk membantu kemacetan lalu lintas.
Selanjutnya, hal yang paling sensitif rencana Pengamanan dan Evakuasi. Tim Keamanan Indonesia, yang dipimpin oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian, area keamanan untuk poin-poin penting seperti Venue Utama, bandara, dan tempat Resepsi di Garuda Wisnu Kencana.
"Kami akan melakukan yang terbaik untuk memastikan prosedur keselamatan untuk acara dilaksanakan dengan standar tertinggi, sementara pada saat yang sama meminimalkan gangguan dan memastikan tingkat kenyamanan para peserta,"ungkap Menko Luhut.
Sedangkan untuk situasi darurat telah direncanakan evakuasi yang telah kami telah didiskusikan menyeluruh dengan IMF – Wold Bank. Selain itu, tim telah melakukan proses persiapan nasional untuk membuat rencana evakuasi komprehensif yang mencakup beberapa skenario peristiwa seperti letusan, gempa bumi, dan tsunami.