Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUN-VIDEO.COM - Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menyebut pertemuan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan bentuk penjajalan koalisi.
Pertemuan tersebut, kata Hasto, merupakan bentuk dialog dimana membicarakan harapan serta harapan partai kedepan.
"Tentu saja kita akan mencari titik temu. Dengan dialog ini kita bisa memahami apa yang menjadi harapan dari partai Demokrat," kata Hasto di kantor DPP PDIP Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/4/2018).
Hasto juga mengatajan PDIP membuka peluang bagi Demokrat untuk bekerjasama membangun pemerintahan usai Pilkada dan Pemilu Serentak tahun 2019 selesai.
"jadi pada saat Pilkada, Pileg, tetapi ketika pemilu ini sudah selesai dibukalah ruang kerja sama dengan seluruh parpol inilah tradisi yang sehat yang kita bangun," kata Hasto.
Baca: Kartu Indonesia Sehat Tidak Berguna Bagi Korban Bom Bali, Chusnul Khotimah
Baca: KPK Tunggu Vonis Setnov Untuk Tentukan Pemeriksaan Puan Maharani dan Pramono Anung
Meski demikian, Hasto enggan berspekulasi pertemuan Wiranto dan SBY akan berlanjut dengan kerjasama formal antara Demokrat dan pemerintahan Jokowi.
Namun, Hasto menuturkan bergabungnya Demokrat ke koalisi pendukung pemerintah semakin menguatkan kepemimpinan Joko Widodo.
Baca: Kepincut Motor Gede Saat IIMS, Jokowi: Ini Bukan Buat Saya Tapi Untuk Paspampres
Sebab, pemerintahan Jokowi ke depan membutuhkan dukungan kuat dari partai-partai politik di parlemen.
"Karena itu lah dukungan yang diberikan sekiranya dari Partai Demokrat menyatakan kesepahaman dalam kepemimpinan Pak Jokowi, ini sehat dalam demokrasi. Ini akan memperkuat pemerintahan Jokowi," jelas Hasto.
Diketahui, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan pertemuan tertutup dengan Menko Polhukam Wiranto di rumah SBY, Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (18/4/2018) siang ini.
Wiranto mengatakan pertemuan itu sekedar membahas situasi politik.
Hal ini, kata Wiranto, sebagai tugas dirinya untuk membangun komunikasi dengan para pimpinan partai politik di Indonesia.
Wiranto juga menyoroti pentingnya keharmonisan antar para pemimpin politik demi membangun demokrasi yang sehat.(*)