Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekertaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kritiyanto mengatakan Ide, cita-cota dan gagasan Kartini tentang emansipasi perempuan masih terasa hingga saat ini.
Lebih lanjut, Hasto menilai pemikiran Kartini tentang gerakan emansipasi perempuan Indonesia, telah mendobrak alam pikir feodal dan merubah pandangan masyarakat Belanda terhadap wanita Pribumi.
Baca: Aksi Kekerasan Match Steward ke Aremania Tersorot hingga Luar Negeri
”Pemikiran Kartini meski bersifat progresif, namun disampaikan dalam tatacara yang berkebudayaan, karena itulah gagasannya tentang emansipasi perempuan, dan mimpi Kartini agar perempuan berdaulat di dalam menentukan arah dan perjalanan hidupnya justru dapat ditangkap dengan baik, karena tutur katanya yang berbudi pekerti," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/4/2018).
Hasto juga mengatakan apa yang disampaikan Kartini tentang mimpi besar terhadap kaum perempuannya, tentang kebudayaan nusantara, tentang kesetaraan warga negara, seharusnya mengilhami para elit bangsa.
Selain itu, elit harus belajar tentang kearifan sikap, tutur kata yang halus, dan sikap yang memberi keteladanan dari sosok Kartini.
“Saat ini begitu mudah orang mencela pemimpinnya, padahal dirinya sendiri miskin berprestasi,"
"Kecenderungan obral kata yang memecah belah, kasar, menghakimi pihak lain, dan menganggap dirinya paling benar, adalah gambaran keprihatinan melunturnya budi pekerti. Kartini pasti menangis melihat perilaku elit yang nihil keteladanan seperti itu," terang Hasto.
Untuk itu, terang Hasto, Hari Kartini dalam kepeloporan Kartini yang mampu membangun harapan perjuangan emansipasi perempuan, dengan gerak kebudayaanya agar bangsanya hadir sbg bangsa merdeka yang berbudi pekerti.