Survey dilakukan pada warga negara Indonesia di 6 kota: Medan, DKI, Bandung, Jogjakarta, Surabaya, Makassar, dengan jumlah sampel 520, margin kesalahan 4,3%.
Responden survey adalah mereka yang sudah mempunyai hak pilih yaitu mininimal berusia 17 tahun, sudah menikah dan bukan anggota TNI/POLRI.
Metode survei menggunakan metode Stratified Multistage Random Sampling, dengan unit terkecil adalah kelurahan.
Jokowi Terkuat
Mengenai Capres, Edhy Aruman menjelaskan, hasil survei masih menempatkan Jokowi sebagai yang terkuat. Dengan pertanyaan terbuka (top of mind): Jokowi (49,8%) merupakan kandidat paling unggul, diikuti oleh Prabowo Subianto (29,0%), Gatot Nurmantyo (4%), dan Tuan Guru Bajang (2,9%), Agus Harimurti Yudhoyono ( 1,3%).
IDS melakukan uji nama dengan 18 nama disodorkan kepada responden. Nama-nama dipilih dengan asumsi dikenal publik karena ketokohan di partai politik dan-atau ketokohan di tingkat nasional, seperti: Joko Widodo (Jokowi), Puan Maharani, Prabowo Subianto, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Akbar Tandjung, Aburizal Bakrie, Airlangga Hartarto, Wiranto, Surya Paloh, Anis Matta, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Zulkifli Hasan, Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto), Yusril Ihza Mahendra,Osman Sapta Odang, Mahfud MD, Gatot Nurmantyo, Anies Rasyid Baswedan
Berdasarkan daftar nama yang disodorkan IDS, responden memilih 1 nama di antara 18 nama-nama tokoh dengan persentase sebagai berikut: Jokowi (52,3%), Prabowo Subianto (31,0%), Gatot Nurmantyo (5,8%) , Agus Harimurti Yudhoyono (2,7%), Mahfud MD (1,2%).
Dari daftar 18 nama yang dipilih Jokowi, Prabowo, AHY sebagai tokoh Partai. Bagaimana dengan tokoh tokoh senior Partai Politik ?
Responden memiliki preferensi dengan tokoh partai di luar PDIP dan Gerindra, namun dengan mereka dipilih dengan persentase di bawah 1% berturut turut : Wiranto, Akbar Tandjung, Surya Paloh, dan Aburizal Bakrie.(*)