TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Garda Pembela NKRI menggelar aksi demonstrasi di taman aspirasi komplek Monas, Jakarta, Kamis (26/04/2018).
Masa memprotes pernyataan tokoh reformasi 98, Prof Amien Rais yang juga penasihat Persaudaraan Alumni (PA) 212 dalam sebuah pengajian subuh di Jakarta beberapa waktu lalu yang mengatakan ada partai setan dan partai Allah.
Pernyataan ini menuai kontroversi dan kini berujung Amien Rais dilaporkan ke pihak kepolisian.
Garda Pembela NKRI mengklaim, mereka turun ke jalan untuk memperingati HUT Amin Rais yang ke-74.
Dalam aksi ini, massa mendesak Polri segera menangkap Amien Rais.
Baca: Amien Rais: Ganti Presiden Sudah Unstoppable
Andreas Benaya Rehiary, Koordinator Aksi Garda Pembela NKRI mengatakan masyarakat menjadi resah dengan pernyataan Amien Rais yang cenderung membawa-bawa isu SARA dalam politik.
"Sangat tidak etis tokoh selevel Amien Rais melontarkan bahasa yangmengancam persatuan nasional, kebhinekaan. Gelar tokoh reformasi rasanya kurang pantas lagi saat ini buat pak Amien," ujar Andreas.
Sementara di kesempatan yang sama, Unike Amy salah seorang peserta aksi selaku relawan Pembela NKRI menjelaskan, tujuan aksi ini untuk mengingatkan agar tidak ada lagi elite politik nasional yang melontarkan pernyataan yang membuat perpecahan, mengancam keberlangsungan NKRI.
"Kami relawan Pembela NKRI mendesak para penegak hukum agar secepatnya memproses hukum Amien Rais bila perlu segera ditahan agar tak lagi membuat kegaduhan", pungkas Amy.