TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengenakan hijab putih, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mendatangi Madrasah Tsnawiyah Mathlaul Anwar, Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, Minggu (29/04/2018).
Kedatangannya dalam rangka menyaksikan penandatanganan naskah kerjasama dalam pengembangan dakwah dan pemberdayaan ekonomi ummat yang ditandatangani Wakil Ketua Umum Dewan Mesjid Indonesia Komjen Pol Syafruddin bersama Ketua Umum PB Mathlaul Anwar KH Ahmad Sadeli Karim.
Baca: PSI Sebut Faktor Jokowi Jadi Alasan Banyak Generasi Muda Terjun Ke Dunia Politik
Dalam kesempatan tersebut, Puan Maharani, mengungkapkan dirinya mendorong lembaga pendidikan Islam mengembangkan pemikiran Islam yang santun, moderat, dan menghargai toleransi.
"Saya sangat apresiasi kiprah PB Mathla'ul Anwar yang berkontribusi memajukan pendidikan Islam dan senantiasa menyampaikan dakwah dengan moderat, santun serta mengedepankan toleransi," kata Puan dalam pertemuannya dengan PP Dewan Masjid Indonesia dan PB Mathla'ul Anwar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Baca: Ratusan Pendukung Hadir Dalam Peresmian Sekretariat Rumah Jokowi
Puan berharap agar ajaran-ajaran yang selama ini dikembangkan para sesepuh dan pendiri Mathla`ul Anwar hendaknya terus dijaga dan diteruskan generasi penerus, khususnya para mahasiswa dan pelajar.
Atas nama pemerintah, Menko PMK menyampaikan terima kasih karena peran Mathla`ul Anwar dalam mendidik calon pemimpin bangsa.
Mathla`ul Anwar didirikan pada tahun 1916.
Menko Puan mengaku sangat senang akan sambutan tulus para tokoh Mathla`ul Anwar dan pelajar.
Baca: Megawati Akan Bertemu Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto Pekan Depan
Menko PMK juga menceritakan pengalamannya saat menemui Grand Sheikh Al Azhar Ahmad Mohammad Tayeb.
Dalam pertemuan tersebut, kata Puan dirinya membahas potensi kerja sama riil untuk membangun Islam moderat dan meminimalisasi Islam radikal melalui pengembangan kurikulum di Al Azhar serta pendidikan bagi calon dai.
"Kita perlu mengembangkan kurikulum Islam yang moderat di Indonesia, yang dimulai sejak SD hingga perguruan tinggi. Saya harap Mathla'ul Anwar juga berperan dalam membangun Islam yang moderat dan toleransi," ujarnya.
Puan juga berharap Mathla'ul Anwar memberikan masukan dalam penyelenggaraan ibadah haji yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Pemerintah, sebutnya, siap menerima masukan dan kritik dalam penyelenggaraan ibadah haji.
Puan pun berharap kerja sama Mathla'ul Anwar dengan Dewan Masjid dapat mempercepat upaya bersama membangun kemajuan masyarakat di Indonesia.
Dalam kesemptan tersebut Puan pun sempat berdialog dengan siswa penerima Kartu Indonesia Pintar dan Orangtua penerima Bantuan Program Keluarga Harapan.
Ia menanyakan perihal penggunaan dana bantuan dari Pemerintah tersebut.