Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Golkar Ace Hasan Syadzily menyoroti tindakan pelecehan dan intimidasi yang dilakukan massa yang mengenakan kaos bertuliskan #2019GantiPresiden terhadap seorang ibu dan anak yang memakai kaos #DiaSibukKerja.
Ace yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu pun menilai para oknum yang melakukan aksi tersebut tidak siap untuk berdemokrasi.
Padahal, Indonesia merupakan negara yang menghormati demokrasi.
"Mereka yang melakukan tindakan intimidasi merupakan pihak yang tidak siap berdemokrasi," ujar Ace dalam pesan singkatnya kepada Tribunnews, Senin (30/4/2018).
Ace menyayangkan terjadinya aksi tersebut. Karena menurutnya, oknum-oknum itu 'belum resmi' memiliki calon Presiden (Capres) dan calon Wakil Presiden (Cawapres) untuk pilpres 2018 mendatang.
"Padahal mereka belum memiliki Capres atau cawapres yang resmi," tegasnya.
Mantan anggota Komisi II itu mempertanyakan sikap negatif yang ditunjukkan oknum-oknum tersebut.
Karena saat ini tahapan pilpres belum dimulai.
"Tahapan Pilpres juga belum dimulai, tapi mereka sudah melakukan tindakan semena-mena," kata Ace.
Sebelumnya, beredar video yang memperlihatkan aksi intimidasi yang dilakukan oleh massa yang mengenakan kaos bertuliskan #2019Ganti Presiden terhadap seorang ibu dan anak yang memakai kaos #DiaSibukKerja.
#2019GantiPresiden digaungkan pihak yang tidak menyukai Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan menginginkan agar Jokowi tidak kembali terpilih pada Pilpres 2019 mendatang.
Sedangkan #DiaSibukKerja merupakan hashtag dari massa pendukung Jokowi untuk meng-counter serangan hashtag #2019GantiPresiden.
Saat itu, massa dalam video tersebut melakukan tindakan pelecehan dalam momen Car Free Day, satu diantaranya mengibaskan uang ke arah ibu dan anak itu.