Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyatakan kesiapannya maju sebagai capres 2019 usai mendapat dukungan dari ribuan buruh dalam perayaan Hari Buruh Internasional, Selasa (1/5/2018) di Istora Senayan, Jakarta Pusat.
Usai deklarasi, Prabowo mengatakan siap memikirkan nasib rakyatnya dulu daripada membuka keran tenaga kerja asing (TKA) masuk Indonesia.
Baca: Tandatangani Kontrak Politik Dengan Buruh, Prabowo Semakin Percaya Diri Menjadi Calon Presiden
"Kita bukan antiasing ya, tapi lebih baik pikirkan nasib rakyat kita dulu. Kalau buka pintu untuk TKA nanti rakyat kita mau kerja apa, mau makan apa,” ujar Prabowo kepada awak media.
Prabowo mengatakan seruan buruh untuk mendukung dirinya agar menjadi presiden baru Indonesia 2019-2024 wajar mengingat mereka merasa resah dengan pemerintahan saat ini yang membuka keran bagi TKA masuk Indonesia.
Baca: 2.000 Personel Satpol PP Dikerahkan Tertibkan PKL Mulai Dari Tugu Tani Hingga Istora Senayan
Menurutnya pemerintahan Indonesia saat ini sudah tidak pro rakyat di tengah kebijakan negara-negara maju yang melindungi masyarakatnya.
"Tidak ada negara di dunia yang membuka keran masuknya TKA seperti Indonesia," ujarnya.
Menurut dia, di Amerika sengaja dibuat tembok untuk menghalau Tenaga Kerja Asing.
Baca: May Day Berlangsung Kondusif, Menteri Hanif: Ini Prestasi Buruh
begitu juga di negara-negara Eropa disiapkan tentara untuk menghalau TKA.
Kemudian di Australia para TKA ditangkap dan dibuang di pulau terpencil.”
"Di Malaysia tenaga kerja kita dipecuti, dicambuk. Keinginan buruh tidak macam-macam, mereka hanya ingin negara mengurus rakyatnya, memperjuangkan rakyat agar bekerja secara layak,” kata Prabowo.