Laporan wartawan Tribunnews.com, Wahyu Firmansyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyebut buruh wajib berpolitik.
"Buruh itu ada partainya, partai buruh namanya jadi kalau buruh berpolitik itu wajib," ujar Fahri Hamzah di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (2/5/2018).
Fahri mengatakan jika buruh salah memilih Presiden maka akan terancam hidupnya.
Baca: Bayi Masih Ada Ari-ari dan Sisa Darah di Wajah Buat Geger Warga Depok
Dia pun mengandaikan jika dirinya menjadi presiden tentu akan merangkul buruh.
"Karena dia (Buruh) tau salah pilih presiden, terancam hidupnya, kalo saya jadi presiden, buruh sama saya," katanya.
Fahri mengatakan may day atau hari buruh internasional seharusnya menjadi introspeksi pemerintah bagaimana menghidupkan para pekerja.
Baca: Ditemukan Tewas Terbungkus Karung, Sang Ibu Peluk Erat Foto Grace Selama Prosesi Pemakaman
"Saya kan bilang may day itu harusnya dianggap, dilihat sebagai introspeksi kita tentang cara kita menghidupkan dan memuliakan pekerja kita, buruh kita," katanya.
Fahri mengatakan jika buruh sejahtera, ekonomi negara juga akan semakin baik.
Baca: Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Ungkap Misteri Tewasnya Gadis Cilik Terbungkus Karung di Bogor
Sehingga, neburutnya pemerintah harus introspeksi supaya buruh tenang dan ekonomi Indonesia semakin kuat.
"Karena itulah saya rasa pemerintah harus introspeksi agak mendalam supaya buruh kita tenang, kerjanya tenang, industrinya maju, ekonomi kita kuat, kesejahteraan akan merata," katanya.