Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Firmansyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Pilot Garuda (APG) dan Serikat Karyawan Garuda yang tergabung dalam Serikat Bersama (Sekber) mengancam akan melakukan mogok kerja.
Mogok kerja akan dilakukan jika tidak ada perubahan direksi Garuda Indonesia.
Eric Ferdinan selaku Corporate Affair APG mengatakan hal ini dilakukan demi menjaga kelangsungan bisnis dari Garuda Indonesia.
"Demi menjaga kelangsungan bisnis Garuda Indonesia tetap berkomitmen menjaga keselamatan penerbangan (Safety) dan memberikan pelayanan terbaik kepada Pelanggan," ujar Eric di Pulau dua, Senayan, Jakarta, Rabu (2/5/2018).
Baca: Kementerian BUMN Minta Garuda Indonesia Kaji Ulang Rute Jakarta-London
Serikat Karyawan Garuda dan APG meminta kepada pemegang saham Garuda Indonesia untuk merubah struktur jumlah direksi dari 8 orang menjadi 6 orang.
"Merestrukturisasi jumlah Direksi PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk dari 8 orang menjadi 6 orang dengan berpedoman pada peraturan penerbangan sipil Republik indonesia atau Civil Aviation Safety Regulatio," katanya.
Eric juga meminta pergantian Direksi dengan mengutamakan profesional di bidang penerbangan.
"Melakukan pergantian Direksi dengan mengutamakan profesional di bidang penerbangan yang berasal dari internal PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk, karena lebih memahami permasalahan yang terjadi di perusahaan," katanya.
Eric juga meminta maaf kepada masyarakat Indonesia yang akan merasakan dampak dari kegiatan mogok kerja.
"Kami memohon maaf kepada masyarakat Indonesia dan seluruh pengguna jasa PT . Garuda Indonesia (Persero) Tbk atas dampak yang akan dialami dari kegiatan mogok tersebut," katanya.