TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni melakukan kunjungan kerja sebagai anggota DPR RI di wilayah Jakarta Barat, Minggu (6/5/2018).
Dalam kesempatan tersebut ia menggunakannya untuk berdialog dengan warga.
Ia menyoroti berbagai hal di antaranya soal Tenaga Kerja Asing (TKA) hingga isu SARA.
Sahroni mengaku dirinya kaget dengan diterimanya proses TKA dalam investasi kerjasama antara Indonesia bersama Cina.
Baca: Megawati Sebut Anton Charlyan Senang Heureuy dan Tb Hasanuddin Sosok Tegas
Namun demikian dirinya menjelaskan, secara garis besar dalam rangkaian program investasi kerjasama dengan Cina ada hal terkait dengan TKA, khususnya menyangkut keahlian khusus.
"Seperti halnya di daerah sini ada rumah sakit misalnya sebagai contoh. Nah tidak mungkin semua warga ahli bidangnya dalam rumah sakit tersebut,” kata Sahroni menjawab pertanyaan seorang warga saat kunjungan kerja di Cengkareng Barat, Minggu (6/5/2018).
Terkait kabar yang saat ini menjadi viral mengenai serbuan pekerja asing gelap, khususnya di sejumlah daerah, Sahroni memastikan hal itu sedang ditelusuri aparat berwenang.
Baca: Megawati: Jangan Tertipu Dengan Mereka yang Cakep Tapi Tidak Bisa Kerja
“Mengenai imigran gelap dari Cina mengaku-ngaku pekerja itu yang sedang perlu diluruskan, diselidiki. Semoga ini tidak keluar jalur dari yang sudah ada (kerjasama investasi), tapi pemerintah tetap konsen menelusuri apakah imigran gelap ini proses- proses kerjasama di Sulawesi,” kata Sahroni sesuai keterangan yang diterima.
Dikemukakannya, TKA terbanyak ditemukan di Sulawesi Tenggara, tepatnya di Morowali.
Di daerah itu dikatakan Sahroni, banyak ditemukan imigran gelap dari pekerja asing yang terdaftar.
"Jadi mengatasnamakan pekerja tapi bukan, visanya turis. Ini sedang proses evaluasi visa. Semoga pada masa sidang mendatang Komisi III akan melanjutkan apa yang menjadi kebijakan dengan visa turis. Ini dalam proses,” tegasnya.
Baca: Perindo Sangsikan Survei INES Soal Jokowi dibawah Prabowo