News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Belum Tentukan Sikap, Partai Demokrat Tegaskan Akan Mengusung Capres dam Cawapres Terbaik

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekjen DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, menegaskan sikap Partai Demokrat untuk mengusung salah satu pasangan calon presiden-wakil presiden dalam Pilpres 2019.

"Kami tidak akan absen di 2019. Dengan atau tidaknya calon dari Demokrat, kami akan tetap mengusung. Kami yakin yang akan kami usung adalah yang terbaik," tutur Hinca saat menghadiri acara penyampaian hasil survei Roda Tiga Konsultan (RTK), di Jakarta Selatan, Kamis (10/5/2018).

Baca: Mahathir Mohamad Keluar Istana Negara Malaysia Tanpa Mengucap Sumpah Jabatan

Sampai saat ini, dia menjelaskan, partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono tersebut masih membuka komunikasi dengan partai politik peserta Pemilu 2019.

Menurut dia, semua peluang terbuka, mulai dari bergabung dengan koalisi pemerintahan, pihak oposisi ataupun membentuk poros ketiga.

Untuk poros ketiga, kata dia, dibutuhkan waktu yang panjang untuk menyamakan visi dan menyamakan koalisi.

Baca: Tahanan Mako Brimob Tiba di Dermaga Diwijayapura Cilacap, Penyeberangan Berlangsung Cepat

"Kami yakin komunikasi antar elit partai. Kami lakukan sesama Sekjen, sama ketua umum dan elit-elit yang lain. Kami akan membicarakan itu dan akan berpotensi ke sana," kata dia.

Di dalam menentukan sikap di Pilpres 2019, dia menjelaskan, Partai Demokrat akan memilih calon presiden yang berpotensi memenangkan pesta demokrasi rakyat tersebut.

Tak hanya itu, Partai Demokrat juga mempunyai Agus Harimurti Yudhoyono yang dapat dipasangkan dengan siapapun di pemilu mendatang.

Baca: Wajah Napi Teroris yang Injak Kepala Polisi Korban Kerusuhan Rutan Salemba Mako Brimob

"Siapapun yang akan memimpin, berpasangan pasti dia akan memilih pasangan yang potensi menang besar. Ketika AHY dibuktikan lembaga survei dan peran terus naik, saya kira itu hukum alam yang tidak bisa dibantah. Orang yang mau menang harus pilih pasangan yang berpotensi menang," kata dia.

Menjelang pendaftaran calon presiden-wakil presiden pada Agustus mendatang, dia menambahkan, Partai Demokrat masih akan menjalankan kerja-kerja politik sampai menentukan sikap arah koalisi.

Baca: Elektabilitas AHY Meningkat, Demokrat Klaim Sebagai Hasil Dari Keliling Daerah

"Kami yakin sekali kerja-kerja politik yang kami lakukan akan terus kami lakukan sampai menjelang keputusan akhir. Keputusan rapimnas terakhir adalah mengusung pasangan capres dan cawapres untuk 2019, pasti ada. Tetapi tidak mungkin sendirian karena memang nggak cukup," tambahnya.

Sebelumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mempunyai nilai tawar tinggi menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Hal ini dilihat dari hasil survei yang dikeluarkan Roda Tiga Konsultan, pada Kamis (10/5/2018).

Direktur Riset dan Data Roda Tiga Konsultan (RTK), Rikola Fedri, mengatakan tokoh-tokoh yang berpeluang maju pada Pilpres 2019 dengan popularitas di atas 80 persen adalah Presiden incumbent, Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Nama-nama lain yang cukup dikenal dengan popularitas di atas 60 persen, yaitu AHY dan Anies Baswedan. Lalu, popularitas masih di bawah 60 persen ada nama Gatot Nurmantyo, Muhaimin Iskandar, dan Zulkifli Hasan.

Sementara itu, tingkat keterpilihan (elektabilitas) AHY untuk calon presiden berada di urutan ketiga setelah Joko Widodo (48,2 persen), Prabowo Subianto (22 persen), dan AHY (4,1 persen), lalu disusul nama-nama lain.

Sedangkan untuk posisi calon wakil presiden pada pertanyaan spontan nama AHY tertinggi dengan (8,5 persen) bahkan lebih tinggi dari incumbent Wakil Presiden, Jusuf Kalla (7,1 persen), dan Gatot Nurmantyo (5,9 persen).

Apabila diberikan pilihan nama untuk Wakil Presiden dari 20 nama, AHY berada di posisi tertinggi, yaitu (18 persen), naik empat persen dari survei September 2017.

Lalu ada nama Gatot Nurmantyo dengan angka (14 persen) dari (10,8 persen) pada September 2017, serta Anies Baswedan (8,3 persen) naik dari (6,3 persen) survei September 2017.

Untuk posisi Cawapresnya Jokowi, pada pilihan spontan, Jusuf Kalla memperoleh angka (14,8 persen) dan AHY (10,3 persen).

Namun, pada pilihan tertutup AHY meningkat menjadi (18,7 persen). Gatot Nurmantyo di posisi kedua dengan (13,5 persen) dan Sri Mulyani (6,1 persen).

Untuk posisi Cawapresnya Prabowo, pada pilihan spontan, nama Gatot tertinggi di (22,9 persen), AHY di posisi kedua (13,6 persen) dan Anies di posisi ketiga (9 persen).

Ketika diberikan pilihan nama untuk Cawapresnya Prabowo nama Gatot unggul dengan (26,6 persen). AHY di posisi kedua (22,3 persen) dan Anies di posisi ketiga (14,4 persen).

Survei ini dilakukan sejak 21 April sampai 2 Mei 2018 dengan responden 1610 yang terpilih dari 161 desa/kelurahan di 33 provinsi di indonesia yang dilakukan secara acak.

Populasi survei adalah seluruh WNI yang berusia 17 tahun ke atas. Metodologi survei menggunakan stratified systemic random sampling dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error 2,5%.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini