TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cendekiawan muslim dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif menyatakan, peristiwa kerusahan di rumah tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat pekan ini merupakan tindakan yang mengkhianati Islam.
Selain itu, pria yang akrab disapa Buya Syafii ini juga menegaskan tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan. "Itu mengkhianati Islam," ujar Buya Syafii usai menerima penghargaan Top 10 Oustanding People di Jakarta, Jumat (11/5/2018).
Baca: Pemprov DKI Atur Jam Operasional Tempat Hiburan di Jakarta Selama Bulan Puasa
Buya Syafii mengungkapkan, tindakan pembunuhan atau kekerasan yang dilakukan atas nama Tuhan dan agama merupakan tindakan yang biadab.
Sebab, tidak ada satu agamapun yang mengajarkan kekerasan. "Semua agama menghormati manusia, menghormati kemanusiaan," sebut Buya Syafii.
Tidak hanya itu, Buya Syafii juga menuturkan, tindakan kekerasan hingga melayangnya nyawa manusia seperti yang terjadi di rutan Mako Brimob merupakan perilaku orang yang mengaku beragama, namun nyatanya mengkhianati agamanya. Perilaku seperti itu pun merobek kemanusiaan.
"Itu perilaku orang mengaku beragama, tapi kelakuannya merobek-robek kemanusiaan. Itu jelas dia berkhianat terhadap agama," ungkap Buya Syafii.
Dalam aspek Pancasila, Buya Syafii juga menuturkan, tindakan kekerasan yang dilakukan sesama manusia juga menyalahi sila kedua Pancasila.
Ia menyebut, sila kedua yang berbunyi Kemanusiaan yang Adil dan Beradab telah dilecehkan dengan adanya tindakan menyimpang semacam itu. "Sila kedua juga dilecehkan, terutama kemarin, apa yang terjadi di Mako Brimob," sebut Buya Syafii.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Syafii Maarif: Peristiwa di Mako Brimob Khianati Islam dan Pancasila", https://nasional.kompas.com/read/2018/05/11/23513631/syafii-maarif-peristiwa-di-mako-brimob-khianati-islam-dan-pancasila.
Penulis : Sakina Rakhma Diah Setiawan