Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap enam terduga teroris.
Empat di antaranya ditembak mati di Terminal Pasirhayam, Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku, Cianjur, Jawa Barat, pada Minggu (13/5/2018).
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, empat terduga teroris telah dibuntuti oleh tim Densus 88 Antiteror. Mereka adalah BBN (20), DCN (23), AR (32), HS (23).
"Polisi menangkap empat orang terduga teroris berdasarkan informasi intelijen," ujar Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Minggu (13/5/2018).
Keempat pelaku mengendarai mobil Honda Brio abu-abu bernomor polisi F 1416 UZ. Pergerakan mereka sudah dibuntuti dari Sukabumi.
Baca: Kenalkan, Ini Mobil yang Bikin Penumpangnya Aman dari Ledakan Bom
Mereka hendak menuju Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Di Cianjur keberadaan petugas diketahui. "Mereka melarikan diri ke kawasan terminal," kata Setyo.
Saat laju mobil hendak diberhentikan, keempat pelaku melakukan perlawanan. Mereka sempat menodongkan senjata api ke arah petugas.
"Sehingga polisi melakukan tindakan tegas terukur, empat terduga teroris tertembak, jenazah dibawa ke Rumah Sakit Kramatjati, Jakarta Timur," ucap Setyo.
Setelah dilakukan pengembangan, tim Densus 88 Antiteror menangkap dua terduga pelaku teroris lain, yakni seorang berinisial G di Sukabumi dan M di Bekasi.
Keenam terduga pelaku teroris merupakan anggota kelompok Jamaah Ansharut Daulah.
"Keterlibatan daripada mereka melakukan militer di Sukabumi dan merencanakan penyerangan ke Mako Brimob. Mereka bagian kelompok JAD yang dipimpin oleh K dan DS. Keduanya napiter di Nusakambangan," kata Setyo.
Tim Densus 88 Antiteror mengamankan beberapa barang bukti dari tangan pelaku, yakni dua senjata api jenis revolver beserta delapan peluru, mobil Honda Brio, masing-masing KTP terduga pelaku teroris, satu tulisan kertas putih, ponsel genggam, dan beberapa barang bukti lainnya.