TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengungkapkan penyerangan di Polrestabes Surabaya adalah serangan bom bunuh diri.
Bom bunuh diri itu dilakukan oleh satu keluarga yang menggunakan dua kendaraan berbeda berjenis Honda Beat L 6629 NN dan Honda Supra L 3559 D.
"Kita sudah identifikasi kejadian pagi tadi, pukul 09.04 WIB di depan Polrestabes adalah bom bunuh diri pakai motor dan bahan peledak," jelas Jenderal Pol Tito Karnavian saat konferensi pers di Media Center Polda Jatim, Senin (14/5/2018).
Keluarga tersebut berjumlah lima orang, empat di antaranya tewas di tempat dan satu anak kecil kelahiran 2010 dalam kondisi luka.
Baca: Detik-detik Penembakan Budi Satrio Oleh Densus 88, Masih Sempat Antar Istri ke Terminal
"Mereka satu keluarga lagi dengan satu kartu keluarga yang sama. 4 orang meninggal dan yang anak kecil selamat, dirawat di RS Bhayangkara," imbuhnya.
Tito menjelaskan pelaku merupakan warga Krukah, Surabaya dan merupakan teman dekat dari pelaku pengebom tiga gereja.
"Jadi korban ada 4 dalam satu kartu keluarga. Identitas sudah kita temukan, biodata TM, alamat di Krukah dan masih ada pengembangan lain," jelasnya.
"Yang jelas kelompok ini sama dengan Dita. Mereka menguasai sel ini karena pimpinan mereka ditangkap," tutup Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Baca: Pemuda Muhammadiyah: Bom Gereja di Surabaya Adalah Kebiadaban yang Membajak Agama
Hal serupa juga terjadi terhadap pelaku di Rusun Wonocolo Sidoarjo yang juga dari satu keluarga.
"Di Rusun Wonocolo juga adalah satu keluarga. Tiga tewas yang terdiri suami, istri, dan anak. Tapi ada saksi kunci karena ada anaknya yang hidup," ungkap Tito.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul BREAKING NEWS: Polrestabes Surabaya Diserang Bom Bunuh Diri, Pelaku adalah Satu Keluarga