Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya menetapkan status siaga 1 di wilayah Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang Selatan.
Pengamanan objek vital pun diperketat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, pengamanan di beberapa objek vital diperketat.
Semisal di tempat-tempat ibadah, pusat keramaian, dan kantor pemerintahan.
Baca: Menhan RI: Kita Sedang Menghadapi Teroris Generasi Ketiga
"Kita merangkul masyarakat untuk ikut serta mengawasi. Jangan sampai kota kita ini disusupi oleh orang tak bertanggung jawab," ujar Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (14/5/2018).
Selain meningkatkan pengamanan di objek vital, ucap Argo, personel Polda Metro Jaya bersama dengan Kodam Jaya akan melakukan patroli intensif.
Namun, Argo tak merinci jumlah personel yang dikerahkan.
Baca: Uskup Agung Jakarta Ungkap Makna Doa Paus Fransiskus Untuk Tragedi Bom Surabaya
"Kita juga akan mempertebal dengan patroli, kita intensifkan kegiatan tersebut," kata Argo.
Kapolda Metro Jaya telah menerbitkan surat telegram mengenai penetapan status siaga satu di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Di Polres, Polsek dan Pospol pun diminta siaga untuk mengamankan Jakarta.
Baca: Fadli Zon: Pemerintah Lamban Bahas RUU Terorisme
Telegram yang dimaksud bernomor STR/817/VPAM.3.3./2018, diterbitkan pada Minggu (13/5/2018). Telegram itu, menyikapi rentetan bom mengguncang Surabaya, Jawa Timur.
Kemarin, bom bunuh diri terjadi di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur.
Aksi teror itu, direncanakan dan dilakukan satu keluarga.
Bom meledak secara beruntun.
Bom pertama di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela sekira pukul 06.30.
Berikutnya di Gereja Kristen Indonesia sekira pukul 07.15.
Terakhir di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya 07.53. Peristiwa itu menyebabkan sebanyak 13 orang tewas dan 45 anggota jemaat gereja terluka.
Senin pagi ini, Mapolrestabes Surabaya pun menjadi sasaran bom.