Baca tanpa iklan
TribunStyle.com/Asytari Fauziah
TRIBUNNEWS.COM - Teror bom di Surabaya masih meresahkan masyarakat.
Kejadian teror ini bermula dari penyerangan tiga gereja secara berturut-turut.
Tiga gereja tersebut antara lain Gereja Santa Maria Tak Bercela, GKI Diponegoro, dan GPPS Arjuno.
Hal yang lebih membuat panik adalah beberapa bom bunuh diri susulan.
BACA: Masyarakat Muslim Indonesia di Jepang Gelar Dzikir dan Tahlil untuk Korban Terorisme
Bahkan cara mereka melakukan bom bunuh diri juga serupa, yaitu sekeluarga dan melibatkan anak-anak.
Aksi teror yang terjadi dua hari ini sejak Minggu 13 Mei 2018 masih diperbincangkan.
Bahkan Senin (14/5/2018) masih ada rangakaian bom yang terjadi.
Salah satunya adalah ledakan di Polrestabes Surabaya pada pagi hari.
Aksi heroik menarik perhatian dari warganet yang memantau berita ini.
Bahkan beberapa orang kehilangan nyawa untuk mengurangi korban jiwa lebih banyak.