TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sebanyak 13 mayat teroris dari Surabaya dan Sidoarjo masih berada di RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya. Belum ada keluarga yang mengambil jenazah mereka.
Hingga Rabu (15/5/2017) petang, tak ada seorang pun yang datang guna proses identifikasi jenazah dan pencocokan data primer dan skunder.
"Ini untuk ketiga kalinya, mohon supaya keluarga Dita, Anton dan Tri bisa hadir ke RS Bhayangkara," sebut Kabid Humas Polda Jatim, Frans Barung Mangera, Rabu (16/5/2018).
Menurut Barung, kedokteran forensik dan DVI RS Bhayangkara Polda Jatim butuh data guna mencocokan.
"Ini terakhir, permohonan, nanti kami akan mengumumkan ke akun-akun resmi Polres jajaran," terang Barung.
Baca: Abu Bakar Baasyir Menduga Bom Bunuh Diri di Surabaya Kerjaan Oknum IntelIjen Asing
Jika tidak, lanjut Barung, pihaknya akan memutuskan pemakaman setelah musyawarah dengan Pemprov Jatim dan tokoh agama.
"Tujuh hari kedepan lah, bisa kordinasi dengan Pemprov dan tokoh agama," jelas Barung.
Mantan Kabid Polda Sumsel ini menuturkan, sebenarnya keluarga Tri Murtiono datang ke RS Bhayangkara.
Baca: Cerita Dokter Jaga yang Tangani Korban Bom Gereja, Netizen Salut Sama Warga Surabaya
Tapi, mereka datang untuk menjenguk A (8), anak Tri yang selamat dari ledakan bom dan dirawat di RS Bhayangkara.
"Nenek dan paman A datang ke rumah sakit Bhayangkara, tapi tak mau akui Tri," terang Barung.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul 13 Mayat Teroris Masih di Surabaya, Tak Ada Keluarga Sudi Menjemput
Penulis: Fatkhulalami