"Kemampuan kami padahal lebih besar daripada ISIS, tapi karena akidah kami tidak sama seperti ISIS jadi ya kami nggak bisa melakukan seperti mereka," ucap Ali imron.
Menurutnya lagi, selama ini, kelompok JAD selalu mencari pembenaran, bukan kebenaran.
Sehingga menyulitkan mereka untuk menyadari suatu hal yang benar yakni agar keluar dari doktrin ISIS.
"Mereka hingga kini itu cuma cari pembenaran, mereka mencari alasan-alasan yang membenarkan pernyataan mereka," ungkap Ali imron.
Selain memaparkan beberapa fakta mengenai jaringan terorisme, Ali Imron juga memberikan pesan kepada masyarakat ketika menyikapi kasus teror seperti yang sedang terjadi.
Ali Imron dengan tegas meminta kepada masyarakat agar jangan memberikan opini-opini tidak perlu.
Sebab hal tersebut dapat memicu rasa puas kepada pelaku terorisme itu sendiri.
"Saya pesankan, jangan memberikan angin segar kepada teroris dengan memberikaan pernyataan-pernyataan tidak perlu. Misal menghubung-hubungkan kasus teror itu akibat ulah Densus," ujar Ali Imron.
Selain beropini demikian, Ali Imron juga menuturkan bahwa jangan sampai membuat para pelaku terorisme ini menjadi senang atas komentar-komentar mereka.
Apalagi dengan mengatakan bahwa kasus terorisme ini adalah rekayasa.
"oh ini (teror bom) adalah rekayasa, oh ini cuma konspirasi, kipas-kipas nanti teroris," ucap Ali Imron.
Sikap yang perlu diambil masyarakat dalam kondisi teror seperti saat ini adalah dengan memahami sebenarnya apa itu terorisme.
Bukan dengan berkomentar tidak perlu yang malah nantinya akan memberi ruang kepada para teroris.