News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2018

Makna Jihad yang Sebenarnya Menurut Imam Besar Masjid Istiqlal

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rektor PTIQ dan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof Nasaruddin Umar di acara Khataman Alquran di Masjid Darul Quran Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ) Jakarta, Kamis (30/11/2017).

Laporan Reporter Warta Kota, Rangga Baskoro

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menjadi penceramah sebelum pelaksanaan salat tarawih malam 1 Ramadan 1439 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (16/5/2018).

Saat membacakan ceramahnya, Nasaruddin mengungkapkan makna jihad sebenarnya yang sering kali disalahartikan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Mari tidak menyia-nyiakan bulan Ramadan ini. Lakukan jihad yang paling kuat adalah melawan diri sendiri," kata Nasaruddin.

Meski tidak menyinggung sejumlah peristiwa bom bunuh diri yang terjadi belakangan ini dan sejumlah penangkapan terduga teroris dalam ceramahnya, Nassaruddin menjelaskan jihad yang sebenarnya adalah memberikan kemaslahatan bagi manusia.

Baca: Ketua DPRD Ini Tak Setuju Pemprov DKI Lepas Saham di Perusahaan Bir

Baca: Sri Mulyani Sudah Teken Revisi Perpres 191, BBM Premium Wajib Disalurkan ke Seluruh Indonesia

"Bukan jihad yang aneh-aneh. Jihad itu untuk menghidupkan orang, bukan yang mematikan orang. Kalau mematikan orang artinya jauh dari jihad yang sebenarnya," katanya.

Nassaruddin berharap umat Islam di Indonesia dapat kembali kepada nilai-nilai yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Termasuk dalam pelaksaan puasa tahun ini, agar tiap-tiap muslim berbenah diri sehingga mendapatkan keberkahan dan setiap amalannya diterima Allah SWT.

"Mari di bulan suci ini kembali ke dalam rel yang sebenarnya," kata Nassaruddin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini