News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Terorisme

6 Fakta Aman Abdurrahman, Terdakwa Bom Thamrin yang Dituntut Hukuman Mati, Sosoknya Membahayakan

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terdakwa Aman Abdurrahman alias Oman menjalani sidang keterangan saksi di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Jumat (23/2/2018). Aman Abdurrahman didakwa sebagai salah satu orang yang terlibat dalam teror bom di Jalan MH Thamrin, dan yang merencanakan atau menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme.

Seperti buku seri materi tauhid karangan Aman dan rekaman suara atau MP3 berisi ceramah Aman.

Ceramahnya dan buku seri materi tauhid itulah yang kerap didengar dan dibaca para pengukutnya.

Aman Abdurrahman alias Oman terdakwa kasus ledakam bom di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Januari 2016. Oman menjalani sidang perdana kasus itu di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (15/2/2018). (KOMPAS.com/NURSITA SARI)

"Kajian atau ajaran yang diberikan mengakibatkan para pengikutnya mempunyai pemahaman dan terprovokasi bahwa sistem pemerintahan demokrasi di Indonesia termasuk syirik akbar karena menerapkan hukum buatan manusia dan bukan hukum Allah sehingga segenap aparaturnya patut diperangi," kata jaksa Anita Dewayani saat membacakan dakwaan pada 15 Februari 2018.

Bahkan ceramah Aman pun ternyata banyak beredar dalam aplikasi percakapan Telegram, baik dalam bentuk tulisan maupun rekaman.

Seorang penyerang Mapolda Sumatera Utara, Sywawaluddin Pakpahan pun mengaku pernah membaca tulisan Aman melalui Telegram.

Namun ia juga mengaku tidak mengenal bahkan tidak pernah bertemu Aman sebelumnya.

Ia mengaku membaca tulisan Aman di Telegram perihal jihad dan thogut setelah dia kembali dari Suriah untuk berjihad.

4. Propaganda ISIS banyak diunggah di situs web milik Aman

Diketahui bahwa memang banyak tulisan-tulisan berisi propaganda ISIS yang diunggah di situs web Millah Ibrahim milik Aman.

Tercatat ada 115 tulisan propaganda ISIS yang sudah diunggah selama satu tahun
.
"Saya pernah hitung, tahun 2013 mulai bulan November sampai tahun 2014 bulan Oktober, 155 tulisan propaganda ISIS dipublikasikan di website tersebut," kata Peneliti dari Pusat Kajian Terorisme dan Konflik Sosial Universitas Indonesia (UI), Solahudin yang saat itu memberi keterangan sebagai ahli dalam persidangan Aman yang digelar pada 17 April 2018.

5. Bantah dirinya pimpinan tertinggi ISIS di Indonesia

Pada persidangan pada 3 April 2018, Aman membantah dirinya sebagai pimpinan tertinggi Negara Islam di Irak dan Suriah atau ISIS di Indonesia.

"Saya ketua ISIS, pimpinan ISIS, dari mana? Saya bukan ketua ISIS, bukan pimpinan ISIS," kata Aman.

Ia mengaku bahwa ada banyak orang yang menjadikan materi ceramahnya sebagai rujukan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini