TRIBUNNEWS.COM - Minggu, 13 Mei 2018 menjadi saksi hari dimana Indonesia dirundung duka.
Akibat tiga ledakan sekaligus di tiga gereja membuat ketenangan warga Surabaya berubah menjadi kekhawatiran dan ketakutan.
Pelaku aksi terorisme di Surabaya telah diungkap pihak aparat kepolisian.
Beranjak dari permasalahan tersebut, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta fatwa Majelis Ulama Indoensia (MUI).
Hal tersebut terkait dengan penolakan warga terhadap rencana pemakaman jenazah pelaku bom bunuh diri di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Putat Gedhe, Surabaya.
Risma mengatakan bahwa dirinya sudah mengirim surat kepada MUI untuk minta fatwa, agar proses menjelaskan kepada warga lebih mudah.