News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bung Karno Dan Keberhasilan Menegakkan Norma Islam Untuk NKRI

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Eksekutif Aliansi Indonesia Damai (AIDA) Hasibullah Satrawi dalam diskusi Bung Karno dan Islam, yang digelar Megawati Institute, di Jakarta Pusat, Kamis (24/5/2018).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Direktur Eksekutif Aliansi Indonesia Damai (AIDA) Hasibullah Satrawi mengatakan, Bung Karno berhasil menghadirkan Islam Nusantara.

"Bung Karno adalah sosok Islam Nusantara yang berkemajuan,” kata Hasibullah, dalam diskusi Bung Karno dan Islam, yang digelar Megawati Institute, di Jakarta Pusat, Kamis (24/5/2018).

Hasibullah mengatakan Bung Karno adalah seorang nasionalis yang sangat memahami Islam.

Baca: Mengaku Korban Begal Kepada Polisi, Seorang Pria Di Bogor Gelapkan Uang Perusahaan Rp 170 Juta

Pemahamannya terhadap Islam diterjemahkan Bung Karno dengan merangkul rakyat sejak masa penjajahan dan setelah Indonesia merdeka.

Karena itu, kata Hasibullah, keliru jika Bung Karno dinilai jauh dari ajaran Islam.

Dia melanjutkan, Bung Karno mampu menyatukan rakyat Indonesia yang terdiri dari banyak suku dan agama.

Bung Karno juga berperan besar menjaga semangat seluruh rakyat Indonesia mencapai kemerdekaan sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca: Agun Gunandjar: Mencegah Peredaran Narkoba Lebih Baik Daripada Mengobati

"Kalau bukan Bung Karno, mungkin kita (Indonesia) menjadi Madura sendiri, Jawa sendiri, Sumatera sendiri (tidak bersatu),” ungkap Hasibullah.

Pemikiran-pemikiran Bung Karno, kata Hasibullah, berhasil meyakinkan tokoh-tokoh Islam pada saat itu untuk tidak menjadikan Indonesia sebagai negara Islam karena di dalamnya terdapat rakyat pemeluk agama lain dan ikut berjuang meraih kemerdekaan.

"Bung Karno merumuskan intisari ilmu (Islam), maka para tokoh Islam tidak mempersoalkan apakah menjadi negara Islam atau NKRI, yang penting norma (Islam-nya) hadir,” ungkap Hasibullah.

"Dengan fakta seperti ini, jangan pernah dibayangkan Indonesia lahir dari orang yang tidak paham agama. Bung Karno yang saat itu dianggap sebagai kelompok nasionalis sangat memperhatikan konsep, ruh, dan amalan Islam,”kata.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini