Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, KABUPATEN KUNINGAN - Rombongan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengunjungi objek wisata Cibulan di Desa Manis Kidul, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Kamis (31/5/2018).
Kunjungan rombongan Kemendes PDTT ini merupakan rangkaian kegiatan Jelajah Desa Ramadhan 2018.
Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kemendes, Taufik Madjid bersama Dirjen Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Pemukiman Transmigran Kemendes Hari Pramudiono terjun langsung ke lokasi objek wisata Cibulan.
Didampingi Kepala Desa Manis Kidul, Sudiman, keduanya tampak takjub dengan pemandangan di objek Wisata tersebut.
Taufik dan Hari juga sempat memberi makan ikan dewa yang terdapat di kolam mata air itu.
Tak sampai disitu, rombongan Kemendes DPTT juga mengunjungi situs petilasan Prabu Siliwangi yakni 7 sumur mata air di dalam kawasan Objek Wisata Cibulan.
Baca: Istana Bantah Ada Kepentingan Politik di Balik Pertemuan dengan Aktivis Kamisan
Usai menikmati pemandangan, Taufik mengaku takjub dengan objek wisata Cibulan itu.
Bahkan, saking indannya, Taufik menyebut bahwa kawasan objek wisata Cibulan tidak kalah cantiknya dengan objek wisata Umbul Ponggok di desa Ponggok, Klaten, Jawa Tengah.
"kami merasa takjub pertama kali datang di Kabupaten Kuningan dan langsung datang di objek wisata kuningan (Cibulan) ini desa maniskidul ini. Luar biasa sekali tidak kalah cantik dan menarik dengan desa ponggok di Klaten. Ini luar biasa," kata Taufik Madjid.
Taufik juga mengatakan, Kabupaten Kuningan khususnya di Desa Manis Kidul harus bersyukur atas anugrah Tuhan yang memberikan keindahan objek wisata seperti Cibulan.
Guna meningkatkan pariwisata, Kemendes PDTT akan terus memberikan dukungan kepada Desa Manis Kidul untuk terus meningkatkan ekonomi pedesaan melalui sektor pariwisata.
"kami dari Kementrian Desa sebisa mungkin memberikan supoort dan dukungan kepada pementintah desa maupun ke pengelola ini luar biasa karena yang diseteor ke Desa sebagai pendapatan desa itu Rp 1,4 milyar pertahun," terang Taufik Madjid.