TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menanggapi rencana Gerindra mengajak partainya bergabung dengan Koalisi Keummatan dan menawarkan jatah kursi menteri, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pun angkat bicara.
Seperti yang disampaikan Wasekjen PKB Daniel Johan yang mengaku partainya tersebut saat ini belum tertarik bergabung dengan koalisi yang dicetuskan pimpinan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab.
Kendati demikian, ia mengucapkan terima kasih karena partainya mendapatkan tawaran tersebut.
Namun ia menegaskan bahwa hingga kini PKB masih tetap akan mengajukan Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) untuk mendampingi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Baca: Usai Pertemuan Amien Rais dan Prabowo di Mekkah, Gerindra-PAN Diprediksi Tinggalkan PKS
Hal itu, kata Daniel, sesuai dengan apa yang telah diamanatkan oleh para ulama serta kader PKB di seluruh penjuru tanah air.
"Terima kasih yang dalam, tapi amanah para ulama dan kader seluruh nusantara kepada Cak Imin adalah maju sebagai Cawapres," ujar Daniel, dalam saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (4/6/2018).
Selain itu anggota DPR RI tersebut menekankan, keputusan untuk tetap mengajukan Cak Imin sebagai Cawapres itu pula yang menjadi landasan dilakukannya konsolidasi berbagai unsur partai hingga relawan.
Satu diantaranya dengan mendirikan Posko Cak Imin untuk Indonesia (Cinta).
Langkah yang dilakukan di luar dari langkah mendirikan posko Jokowi-Muhaimin (JOIN).
"Itu yang mendorong konsolidasi seluruh struktur hingga ke ranting terus bergerak bersama relawan-relawan dengan mendirikan puluhan ribu posko cinta (Cak Imin untuk Indonesia), di luar posko Join yang juga menjamur," kata Daniel.
Tidak hanya PKB, Partai Demokrat pun mendapatkan tawaran yang sama untuk bergabung dengan koalisi tersebut.
Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menyampaikan hal itu.
Ia mengatakan bahwa sebelumnya dua partai lainnya sudah sepakat, yakni Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Oleh karena itu, langkah selanjutnya adalah melakukan pembicaraan dengan Demokrar dan PKB.
"Dengan PAN dengan PKS saya kira sudah bagus, sudah semakin solid, nanti insha Allah tentu kita harus dengan Demokrat kita ajak bicara, dengan PKB juga dengan yang lain," kata Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (4/6/2018).