TRIBUNNEWS.COM -- Seorang wanita berinisial AH baru saja membagikan kisahnya saat akan melakukan penerbangan dari Yogyakarta tujuan Balikpapan.
AH yang memiliki putri mengidap autisme mengaku mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari pihak petugas maskapai.
Baru saja, AH mengunggah sebuah tulisan lagi di Instagramnya.
AH menuliskan pihak maskapai Citilink sudah menyampaikan permintaan maaf soal kejadian yang menimpa putrinya, NAS (16).
Tak hanya itu, AH juga meminta supaya publik tidak membully maskapai Citilink.
"Teman2 semua.. terima kasih atas perhatian dan mentioned nya ke maskapai.
Alhamdulilah pihak maskapai udah menghubungi saya, dan besok pagi kami boleh berangkat, tanpa prosedur yang ribet seperti tadi. Mohon doa nya ya..
Oh ya mohon jangan bully maskapai nya, karena kesalahan tidak murni dari pihak maskapai saja, tapi ada beberapa petugas yang belum faham cara menangani anak berkebutuhan khusus.
Saya posting ini bukan untuk menjatuh kan pihak manapun @citilink @angkasapura1 @kemenhub151, tapi agar menjadi perhatian kita bersama bahwa transportasi publik merupakan hak semua org. Termasuk anak berkebutuhan khusus (autis, down syndrome, asperger, dll).
Dan menjadi masukan agar di setiap bandara ada pelayanan khusus dan prosedur yang jelas untuk anak berkebutuhan khsusus seperti yg dialami anak saya," tulis AH di Instagramnya.
Sebelumnya, AH mengaku mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari pihak maskapai saat akan naik pesawat.
Padahal AH sudah kerap mengajak NAS naik pesawat dan tidak mengalami masalah apa-apa.
Namun, baru kali ini ia mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan hingga menyebabkan dirinya sekeluarga tak bisa terbang.
Kejadian ini bermula pada Sabtu (9/6/2018) kemarin.
AH dan keluarganya berencana terbang ke Balikpapan.
Saat berada di ruang tunggu, putri AH, NAS, diminta untuk dibawa ke posko kesehatan.
AH dibuat terkejut saat petugas maskapai memberikan surat keterangan kesehatan yang menyatakan NAS tidak layak terbang karena mengidap autisme.
"Yang bersangkutan dalam keadaan AUTISME.
TIDAK LAIK TERBANG untuk melakukan perjalanan udara dari Yogyakarta menuju Balikpapan dengan pesawat QG 784 pada tanggal 9 Juni 2018."
Karena kejadian tersebut, AH pun menjadwalkan ulang penerbangannya untuk hari ini, Senin (11/6/2018).
Namun, NAS kembali mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan.
NAS kembali tidak diperbolehkan naik pesawat oleh pihak petugas dengan alasan membahayakan.
Padahal sebelum ini, NAS selalu tenang dan tak pernah membuat masalah saat naik pesawat bersama sang ibu.
"Yang buat kami sedih, kenapa harus dibedakan penumpang normal dengan autis? Di pintu masuk, anak kami dilarang masuk, dikunci oleh petugas.
Anak autis tidak menular 'kan pada penumpang lain," tutup AH.
Kisah AH ini pun menjadi viral dan diunggah ulang oleh akun Instagram Lambe Turah.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)