Laporan wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Terminal Kampung Rambutan Emiral August Dwinanto mengatakan untuk mengantisipasi tindakan kriminal di sekitar terminal, pihaknya merangkul seluruh masyarakat, termasuk pedagang asongan.
"Pedagang asongan itu relawan di sini, sekitar 500 orang. Mereka sebagai telinga dan mata saya, harus ikut menjaga ketertiban, keamanan dan kebersihan," ujar Emiral di Terminal Kampung Rambutan, Rabu (13/6/2018).
Selain adanya relawan, ada juga bantuan dari personel TNI-Polri, Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Timur, Polsek Ciracas, Kodam Jaya, Kodim Jakarta Timur, dan Koramil Ciracas.
Saat ditanya soal kejadian kriminal, Emiral mengatakan bahwa pada hari Senin lalu, relawan yang ada di terminal berhasil menangkap copet yang tengah beraksi.
"Waktu copet itu mau naik, tangannya sudah mau bergerak, dan difotolah sama teman-teman, dan langsung ditangkap terus dibawa ke kepolisian," ujar Emiral.
Emiral menambahkan, copet di terminal kerap menyamar sebagai penumpang dengan membawa tas yang isinya busa dan kain-kain bekas.
"Di situlah partisipasi teman-teman relawan, membantu kami dan juga menjaga agar terminal ini aman," tambahnya.
Dari sana, ujar Emiral, antara pihak terminal dan juga para pedagang asongan saling membantu. "Di sanalah tercipta simbiosis mutualisme," pungkasnya
Seperti diketahui, pada H-2 Lebaran, para pemudik di Terminal Kampung Rambutan masih penuh dengan para pemudik.
Dari data di posko terminal, untuk shift keberangkatan pertama pada Rabu (13/6/2018), tercatat sebanyak 9.817 penumpang yang berangkat. Sementara untuk jumlah bus, tercatat sebanyak 258 bus yang berangkat.
Kedua angka tersebut merupakan angka tertinggi keberangkatan untuk shift pertama selama arus mudik di Terminal Kampung Rambutan pada tahun ini.