TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden PKS Sohibul Iman menggelar pertemuan dengan politisi senior Golkar yang saat ini menjabat Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Pertemuan digelar di rumah dinas Wakil Presiden, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, pada Selasa (26/6/2018) malam.
Pertemuan tersebut dibenarkan oleh Sohibul.
Menurutnya pertemuannya dengan Kalla dalam rangka silaturahmi setelah hari raya Idul Fitri.
"Pertama silaturahim lebaran karena saya engga sempat ketemu beliau saat lebaran, saya lebaran di kampung soalnya," kata Sohibul saat dihubungi, Rabu, (27/6/2018).
Baca: Data Masuk 76,33%, Survei SMRC Sebut Edy-Musa Unggul di Pilkada Sumut
Sohibul mengaku banyak hal dibicarakan dalam pertemuan tersebut.
Salah satunya mengenai prediksi kondisi sosial, ekonomi, dan politik Indonesia ke depannya.
"Ini lebih pada obrolan informal dimana politisi junior berguru kepada politisi senior, isinya tentu isu-isu penting bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," katanya.
Sohibul mengaku sempat berguyon dengan Kalla soal peta Capres dan Cawapres 2019. Ia sempat mengatakan bahwa Kalla merupakan orang yang paling aman untuk menjadi Cawapres Jokowi di 2019.
Pernyataannya tersebut kemudian ditimpali Kalla dengan santai.
Kalla kata Sohibul menjawab bahwa wacana dirinya maju sebagai Cawapres tergantung pada putusan MK dan keluarga.
"Beliau bilang 'ya ada yang punya ide itu tapi kan tergantung MK, juga istri, anak dan cucu sudah minta saya untuk istirahat karena sudah lumayan umur juga," kata Sohibul menirukan jawaban Kalla.
Sohibul mengaku sempat meyakinkan Kalla bahwa umum bukan menjadi hambatan. Ia mencontohkan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang kini berusia 92 tahun.
"Beliau bilang: oh iya iya, memang fenomena Tun Mahatir ini bikin semua orang merasa muda dan siap maju , konon pak Amin Rais juga mau maju ," pungkasnya.