Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan SAR Nasional mengumumkan keberadaan titik awal KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Sumatera Utara beberapa pekan lalu.
Dalam pencarian pada hari ke-11 ini, Kepala Badan SAR Nasional (Kabasarnas) Marsekal Muda TNI M Syaugi menyampaikan titik awal ditemukan objek KM Sinar Bangun berada di kedalaman 450 meter.
Dari titik awal ini, ditemukan jasad korban, sepeda motor, besi berbentuk bangku maupun tali yang diduga berasal dari kapal.
Baca: Dua Pelajar di Jogja Ditangkap Polisi, Diduga Sebagai Pelaku Pembacokan di Simpang Empat Pingit
"Alhamdulillah siang hari ini, sekitar jam 1 kita bisa menemukan objek-objek tersebut. Ini korban manusia dengan kedalaman 450 (meter)," ujar Marsekal M Syaugi di kantor Pusat Badan SAR, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (28/6/2018).
Ia menuturkan untuk menemukan dan menangkap jelas obyek jasad manusia dan lainnya itu, Basarnas menggunakan Remotely Operated Vehicle (ROV) dengan kemampuan mencapai kedalaman 1000 meter.
Baca: KPU Kota Tangerang Pasrah Sikapi Warga yang Mengaku Tidak Dapat Sosialisasi Soal Kotak Kosong
"Dengan menggunakn ROV kita bisa melihat benda-benda tersebut dari KM Sinar Bangun," jelasnya.
Sehingga pencarian obyek yang lebih besar akan menyasar ke 50 meter dari titik awal.
"Saya sampaikan arah barat Daya, dari koordinat perkiraan pertama 50 meter, yang kita temukan sekarang sekitar itu," tuturnya.
Baca: Ganjar Pranowo Minta Sudirman Said Buktikan Pernyataanya Soal Tim Sukses Ditodong
KM Sinar Bangun, Senin (18/6/2018) lalu, sekitar pukul 17:15 WIB terbalik lalu tenggelam.
Diketahui, KM Sinar Bangun berangkat dari Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, menuju Pelabuhan Simanindi di Kabupaten Samosir.
Hingga saat ini sesuai dengan data resmi yang dikeluarkan Basarnas, sebanyak 164 orang korban KM Sinar Bangun masih dinyatakan hilang.
Sementara korban selamat sebanyak 21 orang, serta 3 penumpang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.