News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Aksi teror

Halaqoh Kebangsaan Darul Fattah Soroti Cara Damai Dakwah Islam

Penulis: FX Ismanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Lembaga Kajian Ke-Islaman Darul Fattah, Achmad Solechan hadiri cara Halaqoh Kebangsaan dengan tema 'Islam dan Dakwah' di Aula Ponpes Nurul Bantany, Serang, Banten, Kamis (28/6/2018). Hadir sebagai narasumber Dr. Mufti Ali (Peneliti dan Dosen UIN Sultan Maulana Hasanuddin), Dr. Imdadun Rahmat (Peneliti LKI Darul Fattah) dan Dr. Fatkhuri Wahmad (Pengasuh Ma?had Al Bahrain).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto

TRIBUNNEWS.COM,BANTEN - Aksi teror dan radikal masih menjadi ancaman keamanan dalam berbangsa serta bernegara di Indonesia. Perlu adanya cara dalam berdakwah yang menunjukkan Islam yang damai dan anti kekerasan.

Hal menjadi salah satu bahasan Halaqoh Kebangsaan yang digelar Darul Fattah. Dalam acara ini, Direktur Lembaga Kajian Ke-Islaman Darul Fattah, Achmad Solechan mengatakan, cara-cara dakwah yang dijalankan para teroris tidak pernah dibenarkan secara agama dan hukum negara.

Halaqoh Kebangsaan Darul Fattah Soroti Cara Damai Dakwah Islam. (TRIBUNNEWS.COM/IST/HO)

"Apa yang mereka lakukan dengan aksi kekerasan adalah menyalahi fitrah sendiri serta bertentangan dengan ajaran Allah SWT. Nabi Muhammad dalam menjalankan dakwah penuh dengan kelembutan dan anti kekerasan. Ini diteruskan para Wali Songo yang menyebarkan dakwah Islam di Jawa melalui akulturasi budaya dan kelembutan," ujar Achmad Solechan dalam Halaqoh Kebangsaan dengan tema 'Islam dan Dakwah' di Aula Ponpes Nurul Bantany, Serang, Banten, Kamis (28/6/2018).

Menurutnya, pemaknaan jihad yang diyakini para teroris dilakukan dengan memahami ayat-ayat Al-Qur'an secara sepihak. Yaitu, meyakini ayat berisi ajakan perang dan menghapus semua ayat tentang hubungan damai.

"Hari ini, Indonesia sedang dihadapkan pada kenyataan berkembangnya beragam aliran keras dan tumbuhnya semangat beragama dengan menjadikan dirinya seorang yang berjihad dalam arti yang keliru. Mereka rela menjadi pengantin, yang siap menjadikan dirinya sebagai pelaku bom bunuh diri demi memenuhi pelaksanaan jihad sebagaimana yang dipahaminya," terangnya.

Dirinya berharap, dengan adanya acara Halaqoh ini, dakwah dengan cara damai sampai pada sasaran dan memberikan pemahaman pemaknaan berjihad sesuai ajaran Islam.

Sementara itu, peneliti dan dosen UIN Sultan Maulana Hasanuddin, Dr. Mukti Ali yang juga menjadi pembicara di acara ini mengungkapkan, dakwah yang dilakukan dengan cara instan tidak akan berhasil.

Pasalnya, dalam berdakwah ada yang namanya hikmah dan keteladanan sebagaimana diajarkan Nabi Muhammad SAW dan para Wali Songo.

Halaqoh Kebangsaan Darul Fattah Soroti Cara Damai Dakwah Islam. (TRIBUNNEWS.COM/IST/HO)

Ia mencontohkan bagaimana para tokoh kharismatik dari Banten yang ikut melawan penjajahan adalah tokoh Islam. Menurutnya, dengan keteladanan dan kebijaksanaannya dalam berdakwah menunjukkan Islam agama damai.

"Dengan keteladanan, kearifan, kerendahan hati, para pengajar di pesantren terus menerus mengajarkan Islam yang damai,"paparnya.

Sedangkan pengasuh pesantren Ma’had Al Bahrain, Dr. Fatkhuri Wahmad mengingatkan kewaspadaan akan ideologi terorisme dan radikalisme. Terutama yang mengarah pada remaja dan anak-anak yang tidak memiliki basis agama yang mapan.

Dalam acara Halaqoh Kebangsaan ini hadir sebagai narasumber Dr. Mufti Ali (Peneliti dan Dosen UIN Sultan Maulana Hasanuddin), Dr. Imdadun Rahmat (Peneliti LKI Darul Fattah) dan Dr. Fatkhuri Wahmad (Pengasuh Ma’had Al Bahrain).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini