News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak

Kritik Lembaga Survei Tidak akurat, Fadli Zon: Lebih Hebat Dukun Saya

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bersama pendukungnya merayakan kemenangan pada Pilgub Jabar 2018, di Hotel Papandayan, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Rabu (27/6/2018). Pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) berhasil unggul dari tiga pasang calon lainnya berdasarkan versi hitung cepat (quick count) dari seluruh lembaga survei. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengkritik sejumlah lembaga survei pada Pilkada 2018.

Menurutnya lembaga survei tersebut telah salah memprediksi hasil Pilkada di sejumlah daerah.

"Harus dievaluasi keberadaan mereka. metodologi mereka itu tidak bisa akurat lagi, prediksi mereka jauh. saya kira lebih hebat dukun saya kira, dari lembaga survei, dan mereka bisa dianggap sebagai penyebar hoax gitu lho‎," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, (29/6/2018).

Menurut Fadli melihat melesetnya hasil survei sejumlah lembaga maka harus ada aturan dalam mempublikasikan hasil survei.

Lembaga survei tidak boleh mempublikasikan ‎hasil risetnya mengenai elektabilitas pasangan calon menjelang Pemungutan suara.

"Karena secara scientific tidak terbukti, saya kira harus ada yang mengatur. saya kira lembaga survei tidak bisa mengeluarkan, dan kalau mereka mengeluarkan harus ada sanksinya. kalau whit in margin of error itu oke. tapi ini kan tidak," katanya.

Baca: Letusan Gunung Agung Kali Ini Tidak Sebesar November 2017 Lalu

Fadli mengatakan lembaga survei bisa menjadi alat politik untuk menggiring opini menjelang pemilihan.

Seperti yang terjadi pada Pilgub Jabar dimana berdasarkan survei sebelum pemungutan suara, pasangan yang diusung partainya Sudrajat-Ahmad Syaikhu berada di posisi tiga dengan tingkat elektabilitas yang jauh dari pasangan lainnya. Padahal menurutnya pasangan Sudrajat-Syaikhu bersaing ketat dengan pasangan Ridwan Kamil - Uu Ruzhanul Ulum.

‎"Jadi mereka bisa berfungsi sebagai polital tools atau alat politik," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini