News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak

Situs Diretas, KPU Akan Perkuat Sistem Pengamanan

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arief Budiman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua KPU Arief Budiman mengatakan setiap sistem informasi yang berbasis internet pasti memungkinkan untuk diretas, termasuk sistem hitung cepat yang dimiliki KPU (Situng) .

Sistem tersebut hingga kini menurut Arief terus mendapatkan serangan peretasan.

‎"Sepanjang masa kamu punya sistem itu ya kemungkinan diretas selalu ada. Emang bisa kita, "jangan meretas ya?" Gak mungkin. Setiap orang punya pikiran , ide yang beda-beda termasuk yan meretas itu," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (2/7/2018).

Arief mengatakan peretasan tersebut tidak mengganggu tahapan Pemilu yang telah disusun KPU. Menurutnya Situng yang diretas tersebut hanya untuk mempercepat informasi sampai kepada masyarakat.

‎"Tetapi dalam UU disebutkan proses penghitungan rekapitulasi sampai penetapan itu didasarkan pada rekap secara berjenjang. Secara manual dengan berita acara yang dibuat di tiap tingkatan," katanya.

Meskipun demikian menurut Arief, KPU akan terus mengevaluasi sistem informasi yang mengalami peretasan tersebut. KPU akan terus memperkuat sistem keamanan meski kemungkinan peretasan tetap ada.

‎"Setiap ada kelemahan akan kita evaluasi kita akan tingkatkan kemampuan untuk pengamanan. Kecepatan, kapasitas kita, kemampuan kita. Tentu peristiwa setiap pemilu jadi pelajaran buat kita," katanya.

Saat ini situs hitung cepat infopemilu.KPU.go.id ditutup sementara. Penutupan tersebut lantaran banyak serangan peretasan terhadap situs tersebut.

‎"Karena serangan banyak masuk. KPU mempelajari itu. Daripada anti makin menimbulkan kegaduhan maka kita hold dulu," kata Arief.

Arif mengatakan data hasil hitung cepat masih masuk terhadap KPU pusat. Namun ‎data yang masuk tersebut akan disimpan terlebih dahulu.

"Tetapi untuk menghindari daripada ini dibuka serangan masuk terus. Lalu masyarakat tambah bingung informasi ini kok naik turun maka ini kita hold," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini