TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekjen Partai Golkar Sarmuji meminta Partai Demokrat untuk tidak menarik-narik Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2019.
Sebab, mantan Ketua Umum Partai Golkar yang sudah berusia 72 tahun sudah menyatakan ingin pensiun dari dunia politik.
Baca: Menang dramatis atas Jepang, Belgia bertemu Brasil di perempat final Piala Dunia
Hal ini disampaikan Sarmuji menanggapi wacana yang muncul di internal Partai Demokrat untuk menduetkan Jusuf Kalla-Agus Harimurti Yudhoyono di Pilpres 2019.
"Jangan memaksa Pak JK untuk tampil kembali sementara beliau sudah mau beristirahat," kata Sarmuji saat dihubungi, Senin (2/7/2018).
"Tenaga dan pikiran beliau masih diperlukan, tetapi jika merujuk pada pernyataan beliau sendiri, beliau ingin Tut Wuri Handayani, memberikan kontribusi dengan mendorong yang lebih muda utk tampil," tambah Sarmuji.
Sarmuji mengatakan, ia tidak mengetahui motif pasti internal Demokrat menyuarakan JK-AHY.
Namun, ia menilai Demokrat memang terus mencoba melakukan berbagai cara agar popularitas AHY tidak meredup.
"Tapi itu hak Demokrat, kita hormati karena semua Partai punya cara masing-masing dalam menghadapi Pilpres," kata dia.
Jusuf Kalla sebelumnya berkunjung ke kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Kuningan, Jakarta.
Disana, Kalla juga disambut oleh AHY, yang merupakan putra sulung dari SBY.
Pasca pertemuan itu, elite Partai Demokrat menyatakan bahwa wacana duet JK-AHY menguat. Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Demokrat Imelda Sari mengatakan, Partai Demokrat sudah mengadakan poling internal.
Hasilnya, 90 persen kader menginginkan adanya Koalisi Alternatif di luar koalisi Presiden Joko Widodo dan kelompok oposisi.
"Salah satu nama yg kami anggap kapabel, baik secara elektabilitas dan pengalaman salah satunya kepemimpinan Pak JK yang pernah bersama sama Pak SBY juga," ujar Imelda saat dikonfirmasi, Senin (2/7/2018). Namun, JK berkali-kali menegaskan keinginannya untuk tak lagi maju dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019.
"Sejak dulu Anda tanya, saya selalu bilang ingin istirahat. Saya ingin istirahat," ujar JK di Hotel Ayanad Midplaza Jakarta, Kamis (28/6/2018).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wasekjen Golkar: Demokrat Jangan Paksa Pak JK, Beliau Mau Istirahat"
Penulis : Ihsanuddin