Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin mempertanyakan para pihak yang merundung Gubernur NTB Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) atas dukungannya kepada Jokowi.
Sambil bergurau, Ngabalin justru mempertanyakan balik andil dari alumni 212 untuk bisa mengatur seseorang hingga bisa memilih pemimpin di Indonesia.
Baca: Respon Prabowo Terkait Wacana AHY Jadi Pendampingnya di Pilpres 2019
"Apa urusannya dengan alumni-alumni itu. Masih ada, itu sekolah ya? Alumni apa?" ujar Ngabalin, di JIexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (7/7/2018).
Ngabalin mengatakan dirinya menentang keras Amien Rais yang juga tokoh dari alumni 212, jika kelompok tersebut dijadikan alat penggalangan suara politik.
"Saya keberatan, karna tokoh- tokoh baik itu manusia-manusia yang lisan dan perbuatannya bisa diikuti oleh rakyat," ujar Ngabalin.
Sebelumnya diberitakan, TGB telah mendeklarasikan bahwa dirinya mendukung Jokowi untuk melanjutkan kembali kepemimpinannya di periode kedua.
Namun niatan TGB mendapatkan pertentangan dari sebagian pihak yang menyebut diri mereka sebagai alumni 212.
Kelompok ini, secara terang-terangan mengakui telah mencoret nama TGB dari bursa Capres yang diusung alumni 212.
Baca: Tak Tarima Brasil Kalah, WAGs yang Satu Ini Pertanyakan Manfaat VAR
Gubernur NTB itu memang sempat masuk bursa Cawapres yang diusulkan oleh alumni 212.
Namanya disandingkan dengan tokoh lainnya seperti Habieb Rizieq dan Yusril Ihza Mahendra.