News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2019

Abdul Somad Sebut Tunggu HRS Terkait TGB, Politikus PDIP: Siapa pun Bisa Berubah Termasuk HRS

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM JAKARTA - Dukungan Gubernur NTB, Zainul Majdi atau yang karib dipanggil Tuang Guru Bajang (TGB) kepada Joko Widodo dalam kontestasi Pilpres 2019 masih hangat diperbincangkan.

Kelanjutannya hingga kini, Partai Demokrat belum memberikan sanksi terkait pernyataan TGB tersebut, begitu juga dengan teman-teman sesama uztaz dan juga hafiz alquran, salah satunya ustaz Abdul Somad.

Baca: Selama Pemerintahan Jokowi, 10 Ribu Desa Lepas Status Tertinggal

Seperti diketahui, ustaz Abdul Somad hanya membalas sejumlah pertanyaan terkait TGB dengan kalimat pendek: Tunggu Habib Rizieq Shihab.

Anggota Komisi XI Fraksi PDIP, Eva Kusuma Sundari mengatakan bahwa pernyataan ustaz Abdul Somad bisa memiliki kemungkinan untuk perubahan yang lebih baik.

"Saya melihat semua orang bisa berubah karena waktu, dan kita juga bisa berharap kejutan dari Habib Rizieq kan, tapi itu menurutku loh ya," ujar Eva saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/7/2018).

Eva menyebut sosok seperti TGB nyatanya bisa berlabuh atau mendukung Jokowi, dan bukan tidak mungkin Habib Rizieq Shihab juga demikian.

"Melihat Pak Jokowi kan orangnya lembut, tidak pernah bicara kasar, siapa tahu saja kan? Namamya manusia kan pasti bisa berubah-ubah. Batu saja kalau dia terkena air terus-terusan bakal berubah atau melunak kekerasannya," ujarnya.

Baca: PPP: Peluang Cawapres Jokowi dari Parpol dan Non Parpol Sama Besarnya

Saat ditanya soal apakah PDIP akan menarik TGB sebagai kader jika sudah tidak bersama Partai Demokrat, Eva selaku kader partai tersebut mengatakan tentu PDIP akan merekrutnya.

"Kita butuh orang seperti Pak TGB itu, supaya PDIP itu juga kental dengan nuansa islamnya, karena kan sebagai partai nasionalis juga harus punya kader yang islamnya kuat," pungkas Eva.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini