Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah teka-teki siapa pendamping Joko Widodo (Jokowi) dalam gelaran Pilpres 2019, Rumah Koalisi Indonesia Hebat (RKIH) sebagai salah satu relawan pendukung Jokowi mengusulkan nama yang bisa mengakomodir semua kepentingan, terutama kepentingan partai pendukung.
Nama tersebut adalah Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. Menurut Ketua Umum DPN RKIH Kris Budihardjo, usulan nama Moeldoko menjadi cawapres pendamping Jokowi dilakukan setelah dilakukan penilaian terhadap sejumlah calon cawapres lainnya.
"Banyak alasan mengapa kami memutuskan mendukung Moeldoko mendampingi Presiden Joko Widodo. Menurut kami, beliau yang paling tepat dan bisa mengakomodir semua kepentingan saat mendampingi Jokowi," ujar Kris Budihardjo di acara Halal Bihalal RKIH dan Tasyakuran Sukses Pilkada 2018 di Jakarta, Minggu (15/7/2018).
Dikatakannya, resitensi atas Moeldoko dianggap paling rendah dipanding calon lainnya.
"Selain itu, kinerja Moeldoko di KSP juga bagus," jelas Kris.
Usulan RKIH ini juga bukan muncul bukan tanpa awal yang jelas. Seperti diketahui, beberapa waktu lalu RKIH telah melihat ada lima calon yang berpotensi yakni Moeldoko, Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto, Puan Maharani dan Soekarwo.
"Dan hari ini mengerucut satu nama yakni Moeldoko," tegas Kris.
Ia menambahkan, 99 persen pengurus RKIH di daerah sudah mendesak dirinya agar segera mengumumkan nama calon wapres yang mendampingi Jokowi.
"Dan hari ini kami deklarasikan mengusung dan mendukung Moeldoko mendampingi Jokowi," ucapnya.
Sementara itu, pemilihan Moeldoko sebagai pendamping Jokowi juga dipandang akan menjadi jalan tengah bagi sosok yang mewakili semua partai politik pendukung.
"Ini juga untuk mencegah kecemburuan parpol-parpol pendukung, karena pasti mereka akan menjagokan figur-figur yang mereka usung. Moeldoko lah sebagai jalan tengah yang akan merepresentasikan semua kepentingan parpol pendukung," ujar Ketua RKIH Kota Bekasi, Sahala Lumban Tobing.