TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla merespon penggeledahan yang dilakukan KPK di kediaman Dirut PLN Sofyan Basir pada Minggu, 15/7/2018.
Ujar JK, yang ditemui di rumah dinasnya di Diponegoro, Jakarta Pusat, Minggu malam (15/7/2018), pelaksanaan tender di perusahaan milik negara itu ketat.
Selain itu, JK mengatakan pengalaman seorang Sofyan dalam memimpin dimatanya cukup baik.
"Karena di PLN itu ketat sebenarnya. Jadi saya yakin juga Sofyan (Dirut PLN) itu mempunyai pengalaman selama ini cukup baik. Sangat baik. Malah sangat ketat dalam hal pemilihan-pemilihan kontraktor," kata Kalla.
Lebih lanjut, Kalla menyerahkan kewenangan penggeledahan rumah yang terletak dibilangan Bendungan Hilir itu kepada KPK.
Namun, ia menyayangkan pemberitaan yang sangat aktif di media, meski belum ditemui titik terang.
"Itu tentu KPK berwenang namun perlu juga, jangan terlalu orang langsung menilai," katanya.
Diketahui, KPK bersama tim melakukan pengeledahan rumah Sofyan Basir atas dugaan korupsi kesepakatan kerja sama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Riau-1.
Sebelumnya Direksi PLN menegaskan bahwa perusahaan menghormati proses hukum yang terkaiy Dirut PLN Sofyan Basir oleh KPK dengan mengedepankan asas praduga tidak bersalah.