News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2019

Jejak Perjalanan Johan Budi Dari Jubir KPK Hingga Jadi Caleg PDI Perjuangan

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi menjadi pembicara pada rilis survei Revisi UU KPK dan Pertaruhan Popularitas Jokowi di Mata Publik yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia di Jakarta Pusat, Senin (8/2/2016). Berdasarkan temuan survei Indikator Politik Indonesia itu mayoritas masyarakat yang mengetahui isu revisi berpendapat revisi UU lembaga anti korupsi tersebut akan melemahkan KPK. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Johan Budi, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi, terjun ke dunia politik praktis dalam Pemilu 2019 mendatang.

Mantan Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu memulai jenjang politiknya melalui konstelasi Pemilihan Calon legislatif dari Pardai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Hal tersebut terkonfirmasi oleh Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari saat dikonfirmasi, Jakarta, Selasa (17/7/2018).

Restu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah diterima Johan Budi, sebelum mendaftarkan diri menjadi Caleg dari Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri.

Pimpinan sementara KPK pada tahun 2015 itu memilih Dapil Jatim VII meliputi daerah Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Magetan, dan Trenggalek, sebagai jalan baginya menuju Senayan.

Meski namanya sering kali jadi perbincangan, namun masih banyak yang belum tahu siapa sebenarnya Johan Budi.

Berikut fakta menarik tentang Johan Budi yang masih jarang diketahui:

1. Nama asli Johan Budi adalah Johan Budi Sapto Prabowo. Pria kelahiran 29 Januari 1967 ini lahir dari orang tua bernama Ismadillah.

2. Johan Budi menamatkan sekolah di SMA Negeri 1 Sooko Mojokerto pada tahun 1984. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Indonesia dengan mengambil jurusan di Fakultas Teknik. Ia selesai pada tahun 1992.

3. Setelah selesai kuliah, Johan Budi muda langsung mendapatkan kerja di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi di Lembaga Minyak dan Gas Bumi milik pemerintah. Ia bekerja ditempat ini dari tahun 1992 hingga 1996.

Masih sementara bekerja di Lembaga Minyak dan Gas Bumi, Johan Budi sudah menjadi kolumnis pada Harian Media Indonesia. Media yang saat ini dimiliki oleh Bos Partai Nasdem, Surya Paloh. Kiprahnya di Media Indonesia berakhir di 1999.

4. Meski menjadi Kolumnis di Media Indonesia, Johan Budi juga masih menjajal pekerjaan sebagai Reporter dan editor Majalah Forum Keadilan. Karirnya sebagai wartawan ini dimulai sejak tahun 1995 dan berakhir di tahun 2000.

Jadi pada tahun 1994 sampai 1996, Johan Budi menjalani tiga pekerjaan sekaligus dan semuanya ia lakukan dengan baik.

5. Karir cemerlang Johan Budi bermula pada tahun 2000. Saat dirinya dipercaya menjadi Editor kolom politik pada Majalah Tempo di tahun 2000 sampai 2001. Tahun 2002 sampai 2003, Johan dipercaya sebagai Kepala Biro Jakarta dan Luar Negeri di Tempo.

Jabatannya pun terus menerus naik hingga ditempatkan sebagai Editor kolom investigasi di Majalah Tempo pada tahun 2004 sampai 2005. Di tahun yang sama, ia juga menjadi dosen di Fakultas Komunikasi Massa Universitas Indonusa Esa Unggul.

6. Kariernya di KPK dimulai pada periode pertama Taufiequrachman Ruki (2003-2007). Posisinya saat itu sebagai Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK.

Kemudian pada tahun 2006 sampai 2014 ia dipercayakan sebagai juru bicara KPK.

Kiprahnya sebagai Juru Bicara KPK selama 10 tahun inilah yang kemudian melambungkan nama Johan Budi ditingkat nasional.

Ia menjadi satu-satunya juru bicara KPK yang aktif untuk lima pimpinan KPK berbeda, mulai dari periode Taufiequrachman Ruki, Antasari Azhar, Tumpak Hatorangan Panggabean (plt), Busyro Muqoddas dan Abraham Samad.

7. Pada tahun 2014 hingga 2015, kedudukan Johan Budi di KPK berubah menjadi Deputi Pencegahan KPK.

Ia pun akhirnya harus menggantikan pimpinan KPK yang lama dibawah kepengurusan Abraham Samad Cs.

Mulai tahun 2015 Johan Budi ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Pelaksana tugas (Plt.).

Namun kemudian gagal menjadi pimpinan KPK secara defenitif setelah tidak lolos seleksi di DPR. Presiden pun kemudian mengangkatnya jadi juru bicara presiden.

8. Johan Budi terbukti dua kali gagal mengikuti seleksi pimpinan KPK. Seleksi pertama pada tahun 2011 dan kedua pada tahun 2015. Keduanya gagal ia raih namun tetap mendapat peran penting di KPK.

9. Selasa (12/1/2015), Jokowi memutuskan mengangkat Johan Budi sebagai jubirnya.

Kepercayaan Jokowi terhadap Johan Budi ini sebenarnya sudah dimulai sejak penunjukan mantan jurnalis itu sebagai pimpinan sementara KPK bersama dua orang lainnya pada Februari 2015.

BIODATA JOHAN BUDI

Pendidikan:

Umum:
- Fakultas Teknik Universitas Indonesia (lulus pada 1992)

Khusus:
- Kursus Jurnalistik dan Public Relations Universitas Indonesia (1988)
- Kursus Public Relations dan Jurnalistik di Mahkamah Agung (1977)
- Kursus Jurnalistik Cetak dan Televisi di Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) dan ABC News Melbourne, Australia (2002)

Perjalanan karier:
- Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi di Lembaga Minyak dan Gas Bumi (1992-1996)
- Kolumnis Harian Media Indonesia (1994-1999)
- Reporter dan Editor Majalah Forum Keadilan (1995-2000)
- Editor Kolom Politik Majalah Tempo (2000-2001) - Kepala Biro Jakarta dan Luar Negeri di Tempo (2002-2003)
- Editor Kolom Nasional Majalah Tempo (2003-2004)
- Editor Kolom Investigasi di Majalah Tempo (2004-2005)
- Dosen di Fakultas Komunikasi Massa Universitas Indonusa Esa Unggul (2004-2005) - Juru Bicara KPK (2006-2014)
- Deputi Pencegahan KPK (2014-Februari 2015)
- Pimpinan Sementara KPK (Februari-Desember 2015)
- Jubir Presiden Jokowi (2016-sekarang). (*dari berbagai sumber)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini